Soal Pencopotan Ijeck, Ketua DPD Golkar Siantar Ajak Pengurus Melawan: Ada Kekuatan dari Luar
December 21, 2025 08:27 PM

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Ketua DPD Partai Golkar Tingkat II Pematangsiantar, Mangatas M Silalahi merasa sangat kesal dengan pencopotan Musa Rajekshah dalam posisinya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Tingkat I Sumatera Utara.

Mangatas bahkan menyebut Bahlil Lahadalia gagal memimpin partai sebesar Golkar.

Dikatakan Mangatas, berdasarkan AD/ART partai dan surat edaran yang dikeluarkan DPP Partai Golkar menyatakan periodesasi kepengurusan DPD Partai Golkar Daerah Tingkat I dan Tingkat II baru akan berakhir setelah penetapan jadwal Musyawarah Daerah (Musda). 

“Dan itu sudah ada surat edarannya. Itu ada larangan dan instruksi dari DPP untuk mencopot atau menempatkan Pelaksana tugas di DPD Tingkat I dan Tingkat II. Tapi ini justru ditabrak pengurus dan ketua umum sendiri,” kata Mangatas. 

Padahal kata Mangatas, DPD Partai Golkar Tingkat I Provinsi Sumatera Utara sudah mengajukan Musda.

Namun ketetapan jadwal Musda ini tak digubris oleh DPP selaku pemegang otoritas partai tertinggi. 

“(Pencopotan Ijeck) ini betul diperiksa nggak sama Ketua Umum ini? Karena surat yang dikeluarkan Ketum ini hari minggu (14/12/2025). Kuat dugaan ini ada yang setir Ketua Umum kita,” kata Mangatas


“Ada kekuatan lebih besar dari luar dan haus kekuasaan terhadap Partai Golkar. Diduga ini sudah muncul sejak awal-awal. Kasihan ketua kita (Ijek) ini. Padahal beliau sudah banyak mengalah,” kata Mangatas.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar periode 2019-2024 ini menyampaikan bahwa ia sendiri telah menelahaah surat edaran periodesasi berakhirnya kepemimpinan Partai Golkar di daerah sampai dilaksanakan Musda.

“Ada mahkamah partai. Ini blunder ini. Seolah-olah DPP Partai Golkar tidak mengerti aturan partai sendiri.

Ini yang buat kita nggak nyaman. Negara ini sedang dilanda bencana. Takutlah terhadap Tuhan, jangan pakai nafsumu untuk kekuasaan kelompok. Lihat apa yang terjadi terhadap negara ini,” kata Mangatas.

Mangatas pun mengajak semua kader Partai Golkar di Tingkat II Kabupaten/Kota untuk melawan demi kelangsungan masa depan partai yang mereka cintai ini.

“Kekuatan di tangan kader. Ini harus kita lawan. Ini pasti (pencopotan Ijek) karena orderan. Kalau seperti ini, jadi penonton teruslah Partai Golkar sampai Pemilu 2029,” kata Mangatas.

Baca juga: PENGAKUAN Kabid Dinkes Aceh Utara, Berkali-kali Minta Bantuan Alkes ke Kemenkes Tapi Tak Digubris

Baca juga: Pertamina Kerahkan Transportasi Multi-Moda, Penyaluran BBM Tembus Takengon

Baca juga: Wapres Gibran di Nias, Perintahkan Bangun Jembatan Agar 4 Desa Tak Terisolasi

Musa Rajekshah alias Ijeck buka suara soal pencopotannya sebagai Ketua DPD Golkar Sumut. 

Posisi Ijeck digantikan Ahmad Doli Kurnia Tanjung. 

Pencopotan Ijeck dari Ketua DPD Golkar Sumut sesuai dengan Skep-132/DPP/GOLKAR/XII/2025 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara.

Surat keputusan ini ditandatangani Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. 

Ijeck mulai buka suara terkait pencopotannya dari kursi Ketua DPD Golkar Sumut. 

Katanya keputusan ini dihargai sepenuhnya. 

"Ya... Mungkin itu bentuk daripada dia... ketidak... apa ya? Ya... melihat saya seperti itu, saya apresiasi dan saya ya hargai juga kawan-kawan," kata Ijeck saat ditemui di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (20/12/2025).

Ijeck menyinggung keputusan pengunduran diri Ilhamsyah merupakan bentuk kesetiaan terhadap dirinya yang sudah terbangun lama.

Sejak sebelum pemilu hingga akhirnya Golkar berhasil meraih posisi tertinggi di Sumatera Utara. Sehingga ia mewajari keputusan tersebut. 

"Bentuk kesetiaan mereka kepada saya dan ini kan terbangun bukan karena dibuat-buat ya. Sama pada saat kita berjuang, seperti saya bilang, ini kemenangan ini kan bukan karena saya sendiri tapi karena teamwork," kata dia.

Baca juga: Ayah Panik Putri Bungsunya Hilang, Diduga Dibawa Kawin Lari oleh Kakak Iparnya

Baca juga: Pengakuan Ijeck Kagetnya Tiba-tiba Dicopot Bahlil dari Ketua DPD Golkar, Bohong Kalau Gak Terkejut

Namun Ijeck berpesan kepada seluruh pengurus DPD Golkar Sumut untuk tidak melampiaskan keputusan partai dan bentuk kekecewaan ini kepada masyarakat.

"Jangan bentuk ini menjadi kekecewaan masyarakat kita karena kita pun kalau digitukan kita nggak mau," ungkapnya.

Isu Ditempatkan di DPP

Ijeck berlapang dada dan menganggap manusiawi kalau ada yang kecewa atas pencopotan dirinya.

"Saya berharap apapun itu, kita ingin keutuhan partai bisa kita jaga bersama, walau ada yang kecewa," katanya.

Terkait isu, akan ditempatkan di kepengurusan DPP, Ijeck menyerahkan semuanya ke ketua umum (Ketum).

Soal mundurnya Ilhamsyah dari jabatan Sekjen DPD Golkar Sumut, Ijeck menganggap itu sebagai bentuk solidaritas.

Sebagai informasi, Ahmad Doli Kurnia Tanjung (ADK) resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Sumut menggantikan Musa Rajekshah alias Ijeck.

Pergantian ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor: Skep-132/DPP/GOLKAR/XII/2025 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara.

Surat tersebut ditetapkan di Jakarta pada 14 Desember 2025, ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekjen Muhammad Sarmuji.

Ilhamsyah Bilang Kerja Keras Ijeck Tak Dihargai 

Ilhamsyah, mantan Sekretaris Golkar Sumatera Utara menilai DPP Golkar tidak menghargai kerja keras Musa Rajekshah atau Ijeck yang berhasil membawa Golkar Sumut sebagai partai pemenang berdasarkan Pemilihan Umum 2024.

Ilhamsyah menyampaikan, pergantian Ijeck sebagai ketua Golkar Sumut dilakukan secara paksa.

Karena kekecewaan itulah, Ilhamsyah lalu mengundurkan diri sebagai Sekretaris Golkar Sumut pada 17 Desember 2025 semalam. 

"Semua ini telah kita selesaikan dengan baik. Kita berhasil sudah mengantarkan Partai Golkar yang kita cintai ini menjadi juara. Semua ini juga berkat kerja keras Ketua Musa Rajekshah dan seluruh jajaran DPD Sumut dan DPD Kabupaten/Kota," kata Ilhamsyah, Jumat (19/12/2025). 

Pergantian Ijeck dengan Ahmad Doli Kurnia Tanjung bagi Ilhamsyah sangat mengecewakan. 

Padahal, sejak lama DPD Golkar Sumut telah meminta ke DPP Golkar untuk melakukan Musyawarah Daerah sebelum masa kepengurusan Ijeck berakhir. 

Namun, DPP Golkar mengabaikan permintaan yang dilakukan oleh pengurus DPD Provinsi Sumatera Utara. Muncul dugaan, bahwa DPP tidak peduli dengan kepengurusan Golkar Sumut.

"Kita sudah dua kali meminta persetujuan kepada DPP untuk meminta jadwal agar Musda Golkar Sumut segera dilakukan, demi terciptanya konsolidasi yang kuat dalam perpolitikan di Sumut," kata Ilhamsyah. 

Ilhamsyah mengatakan, surat permohonan untuk meminta persetujuan Musda dikirimkan pada April 2025 lalu.

Karena tidak ada respon dari DPP Golkar, surat permohonan kedua diantarkan pada September 2025.

Belakangan DPP Golkar menunjuk Ahmad Doli Kurnia sebagai pelaksana tugas DPD Golkar Sumut.

Penunjukan Doli bertujuan untuk melaksanakan Musda Golkar Sumut. 

Menurut Ilhamsyah, DPP Golkar tidak peduli dengan kepengurusan DPD Provinsi Sumatera Utara. 

"Kita macam tak dianggap di Sumut ini, padahal Sumut ini adalah salah satu daerah barometer politik di Indonesia. Dua kali kita kirimkan permohonan, namun surat tersebut tidak tahu kemana muaranya," ungkapnya.

Ilhamsyah melihat tidak penghargaan yang diberikan Golkar terhadap Ijeck.

Menurutnya, kepentingan politik DPP telah menjerumuskan perpolitikan di daerah, termasuk Sumatera Utara.

"Kita sudah berjuang mati-matian, termasuk Ketua Ijeck, semuanya sudah dikorbankan, tetapi kita macam tidak anggap begini," ungkapnya.

(alj/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.