Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Hasil tangkapan ikan layur nelayan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, alami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Ikan layur adalah salah satu hasil laut favorit dan ikonik dari Pangandaran, terkenal gurih, dagingnya lembut dengan tulang di tengah, sering diolah jadi lauk segar (bakar/goreng sambal pedas) atau ikan asin, dan banyak dijual di pelelangan ikan Batukaras atau oleh nelayan lokal, menjadi komoditas penting meski hasil tangkapan bisa fluktuatif tergantung musim angin.
Sementara ikan layur merupakan satu komoditas utama hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Cikidang.
Penurunan ini cukup dirasakan nelayan, terutama di bulan-bulan yang biasanya menjadi puncak panen raya ikan layur.
Seperti, di bulan Desember, Februari, Maret, April, Oktober, dan November.
Seorang tokoh nelayan Pangandaran, Sakio Andrianto, mengatakan hasil tangkapan ikan layur saat ini per nelayan rata-rata hanya mencapai 20 hingga 30 kilogram.
Baca juga: Puluhan Kapal Nelayan Cilacap Terdampak Cuaca Buruk, Berlindung di Perairan Pangandaran
"Tapi, walaupun hasil tangkapan ikan layur menurun, untuk hasil tangkapan ikan lain masih normal," ujar Sakio kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Minggu (21/12/2025) siang.
Seperti udang dan ikan tengiri, itu masih relatif normal dan mendominasi pelelangan di TPI Cikidang Pangandaran.
Menurutnya, kondisi cuaca ekstrem menjadi satu faktor hasil tangkapan ikan layur di perairan Pangandaran menjadi menurun.
"Walaupun hasil tangkapan ikan layur sedikit, sejak kemarin masih banyak nelayan yang melaut. Terutama nelayan bawal putih dan nelayan pancing," katanya.(*)