Sisi Gelap Arena Silat di Jambi: 7 Murid Diduga Jadi Korban Pelecehan Berkedok Latihan
December 22, 2025 08:11 AM

 

TRIBUNJAMBI.COM - Dunia olahraga bela diri di Provinsi Jambi tengah diguncang kabar pilu. 

Alih-alih menjadi tempat menempa fisik dan mental, sebuah perguruan silat di Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, justru diduga menjadi lokasi tindakan asusila. 

Kabar ini mendadak viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jambisharing dan memicu gelombang simpati serta kecaman dari netizen.

Modus Latihan Pernapasan di Tengah Kegelapan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tidak terpuji ini diduga dilakukan oleh oknum pelatih bersama beberapa senior perguruan tersebut. 

Ironisnya, para pelaku menggunakan dalih "latihan pernapasan" untuk melancarkan aksinya. 

Latihan tersebut sengaja dilakukan pada malam hari, mulai pukul 20.00 WIB hingga tengah malam, di sebuah lapangan terbuka dengan kondisi pencahayaan yang sangat minim.

Situasi yang sepi dan gelap tersebut diduga dimanfaatkan para pelaku untuk melecehkan para murid yang mayoritas masih berusia anak-anak dan remaja. 

Baca juga: Nasib Guru Mansur yang Dilaporkan Terkait Dugaan Pelecehan Terhadap Siswa

Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Eks Wakapolri Ingatkan Polisi: Jangan Sampai Jadi Ajang Kriminalisasi

Baca juga: Siaga Merah di Bathin III Ulu: Luapan Sungai Telang Putus Akses dan Ancam Hilir Bungo Jambi

Hingga saat ini, tercatat ada tujuh orang murid yang diduga menjadi korban.

Terungkap dari Luka yang Tak Lagi Bisa Disembunyikan

Kasus ini mencuat ke permukaan pada November 2025. 

Tabir gelap ini terbuka setelah salah satu korban diketahui mengalami kehamilan. 

Orang tua korban, pria berinisial Y (40), mengaku sangat terpukul saat mengetahui kenyataan pahit yang menimpa buah hatinya.

Y menceritakan bahwa kecurigaan sebenarnya sudah muncul sejak Agustus 2025, saat anaknya mendadak enggan melanjutkan latihan silat tanpa alasan yang jelas. 

Namun, rasa takut yang membayangi membuat sang anak bungkam selama berbulan-bulan.

"Anak saya sempat berhenti latihan sejak Agustus tanpa alasan jelas. Baru setelah didesak dan merasa aman, dia berani menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya selama latihan," ungkap Y dengan nada getir.

Langkah Hukum dan Pendampingan Korban

Kini, keadilan tengah diperjuangkan. 

Sebagian dari tujuh korban telah resmi melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. 

Baca juga: Kakak Beradik Korban Pelecehan Ayah Tiri Sejak 2023, Cari Kerabat Ibu di Depok untuk Selamatkan Diri

Baca juga: Respons Pengacara Jokowi soal Arsul Sani Berani Tunjukkan Ijazah ke Publik: Tak Apple to Apple

Sementara itu, dua korban lainnya saat ini masih dalam proses pendampingan intensif oleh pihak keluarga untuk memulihkan trauma psikologis sebelum menempuh jalur hukum.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bagi para orang tua untuk lebih waspada terhadap aktivitas ekstrakurikuler anak, terutama yang melibatkan kegiatan di jam-jam rawan dan lokasi yang terisolasi.

DISCLAIMER

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, atau melakukan tindakan kriminal terhadap orang lain segera hubungi layanan kesehatan jiwa atau profesional di puskesmas/rumah sakit terdekat dan pihak berwajib.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jambi Senin 22/12/2025, 9 Daerah Berawan 2 Daerah Hujan

Baca juga: Penjaga Pasar Dibacok Tadi Pagi lalu Warga Serang Rumah Pelakunya

Baca juga: Bahlil: tidak Akan Pernah Saya Jadikan Golkar untuk Kepentingan Pribadi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.