Keuntungan Juventus Usai Bungkam Roma 2-1, Waktunya Bianconeri Dekati Inter di Klasemen Liga Italia
December 22, 2025 09:57 AM

TRIBUNNEWS.COM - Diam-diam tim asuhan Luciano Spalletti, Juventus mulai mengganggu tim-tim papan atas Serie A Liga Italia. Terbaru, Juventus sukses mengalahkan Roma dengan skor 2-1 di Turin, Minggu (21/9/2025).

Si Nyonya Tua, -julukan Juventus- menang berkat gol Francisco Conceicao (44'), dan Lois Openda (70'). Sementara satu gol balasan Roma dicetak oleh Tommaso Baldanzi (75').

Kemenangan tersebut membawa Juventus berada di peringkat 5 klasemen, hanya terpaut satu angka dengan Roma di zona Liga Champions, dan empat poin dari Inter yang duduk di singgasana.

Hasil ini adalah kemenangan kedua berturut-turut Si Nyonya Tua menghadapi tim papan atas, karena sebelumnya mengalahkan Bologna dengan skor tipis 2-1.

Setelah laga ini, Juventus akan mendapat keuntungan dengan melawan tim-tim papan tengah Serie A, sebelum kembali diuji Napoli pada akhir Januari mendatang.

JUVE TERTUNDUK - Para pemain Juventus setelah mengalami kekalahan dari Real Madrid skor 1-0 dalam matchday ke-3 Phase League Liga Champions 2025/2026 di Stadion Santiago Bernabue pada Kamis (23/10/2025). (Instagram Juventus - 23/10/2025) (Instagram.com/Juventus)

Apakah ini akan menjadi kesempatan bagi Juventus untuk mendekati pemuncak klasemen?

Luciano Spalleti tergelitik soal pertanyaan itu. Baginya, tidak ada lawan-lawan yang mudah untuk dihadapi.

Hanya kerja keras dan disiplin yang akan membawa tim meraih kemenangan.

"Aku rasanya ingin menggigitmu saat kau menanyakan hal-hal itu," ucap Spalleti sambil tertawa, dikutip dari Football Italia.

"Apa artinya tidak ada pertandingan besar? Semuanya sulit sekarang. Kemenangan, dan belajar dari tim-tim yang berhasil Anda kalahkan, kemenangan berturut-turut, karena itu juga memberi Anda kepercayaan diri dan pengetahuan bahwa Anda dapat bersaing dengan siapa pun," tegasnya.

Baca juga: Dobel Kemenangan Juventus atas AS Roma, 3 Poin Angkat Moral Bianconeri

Masih ada segudang masalah yang harus dibenahi oleh Juventus, tak terkecuali detail-detail kecil dalam pertandingan di masa pertumbuhan ini.

Kebobolan di menit-menit akhir pertandingan adalah hal yang harus diantisipasi.

"Kami harus berjuang hingga akhir. Sekarang kami akan terus bekerja dan mencoba untuk merebut kembali sebagian poin yang telah hilang," sambungnya.

Juventus di Jalur yang Benar

Di bawah asuhan Luciano Spalletti sejak pekan 10, Juventus hanya menelan satu kekalahan di Liga Italia, yakni saat bertemu Napoli.

Spalletti membawa Juventus meraih 4 kemenangan dan dua hasil imbang.

Selain itu, dia juga berhasil memenangkan dua laga Liga Champions dan satu Coppa Italia.

Tak ada yang lebih bahagia bagi Spalletti bisa membawa anak asuhnya meraih kemenangan.

Senyum dan luapan emosi pemain di ruang ganti adalah penyebabnya ia bisa merasa bahagia.

"Bagi saya, kesenangannya adalah melihat para pemain berada di ruang ganti: mereka saling berpelukan, bahagia, dan tersenyum," bebernya.

"Kebahagiaan saya selalu datang sebagai cerminan dari orang-orang di sekitar saha. Itulah yang membuat saya merasa baik," tambahnya.

Apa yang bisa dipelajari Spalletti dari kemenangan ini banyak hal. 

"Kita belum menemukan keseimbangan. Kita harus terbiasa dengan perubahan konstan dalam alur permainan ini."

"Roma selalu menempatkan seseorang dalam radius dua meter dari kita. Terkadang, bukan 11 lawan 11 tetapi dual 1 lawan 1. Roma selalu memenangkan bola kedua di babak pertama," jelasnya.

Oleh karena itu, di babak kedua ada sedikit perubahan yang dilakukan Spalletti.

Baik Conceicao dan Yildiz yang intens memberikan tekanan dari sisi kiri pertahanan Roma bermain lebih defensif di babak kedua.

Juventus sejatinya memiliki peluang untuk mencetak gol ketiga dalam laga tersebut lewat sepakan Yoldiz, namun mengenai mistar gawang.

"Jika Anda ingin menciptakan ruang, Anda harus menurunkan blok pertahanan rendah, tetapi saya tidak pernah merasa nyaman di bangku cadangan ketika tim Anda tertekan," bebernya.

"Anda tidak hanya duduk menunggu peluit waktu akhir pertandingan karena menang 2-1, itu mentalitas yang salah. Cepat atau lambat dalam sepak bola modern Anda akan menanggung akibatnya," tutupnya.

Spalletti sempat kesal karena pressing yang dilakukan Roma dan membuat anak asuhnya terkurung di sepertiga area pertahanan.

Namun, beruntungnya Manuel Locatelli dan kolega mampu mempertahankan gawang mereka agar tidak kebobolan untuk kedua kalinya dalam laga ini.

 
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
35
Inter Milan
15
11
0
4
34
14
20
33
2
35
AC Milan
15
9
5
1
24
13
11
32
3
35
Napoli
15
10
1
4
22
13
9
31
4
35
Roma
16
10
0
6
17
10
7
30
5
35
Juventus
16
8
5
3
21
15
6
29
6
35
Bologna
15
7
4
4
23
13
10
25
7
35
Como
15
6
6
3
19
12
7
24
8
35
Lazio
16
6
5
5
17
11
6
23
9
35
Atalanta
16
5
7
4
20
18
2
22
10
35
Sassuolo
16
6
3
7
21
20
1
21
11
35
Cremonese
16
5
6
5
18
18
0
21
12
35
Udinese
16
6
3
7
17
27
-10
21
13
35
Torino
16
5
5
6
16
26
-10
20
14
35
Lecce
15
4
4
7
11
19
-8
16
15
35
Cagliari
16
3
6
7
17
23
-6
15
16
35
Genoa
16
3
5
8
16
24
-8
14
17
35
Parma
15
3
5
7
10
18
-8
14
18
35
Verona
15
2
6
7
13
22
-9
12
19
35
Pisa
16
1
8
7
12
22
-10
11
20
35
Fiorentina
16
1
6
9
17
27
-10
9
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lihat selengkapnya →

(Tribunnews.com/Sina)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.