Perempuan Indonesia Itu Pilar Keluarga dan Penggerak Bangsa
December 22, 2025 10:47 AM

Oleh:
Eha Saleha
Universitas Terbuka

TRIBUN-SULBAR.COM -  Desember menjadi bulan spesial bagi kaum Ibu dan perempuan karena setiap tanggal 22, diperingati sebagai hari Ibu. 

Peringatan ini bukan sekadar momentum seremonial, melainkan ruang refleksi atas peran strategis perempuan Indonesia dalam perjalanan bangsa. 

Pada Hari Ibu 2025, penghormatan kepada perempuan menjadi semakin relevan ketika Indonesia tengah menapaki jalan menuju Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah visi besar yang menuntut kualitas sumber daya manusia unggul, berdaya saing, dan berkeadilan. 

Menelisik kondisi perempuan dunia, Indeks Kesenjangan Gender (Global Gender Gap Index 2025) rata rata tahun 2025 adalah 68,8 persen yang artinya dunia baru menutup sekitar 69 persen dari total kesenjangan gender secara keseluruhan. 

Baca juga: 3 Narapidana Koruptor di Sulbar Dapat Pengurangan Masa Tahanan

Baca juga: Berkas Lengkap, Tersangka Pencabulan 4 Murid PAUD di Polman Segera Disidang

World Economic Forum (WEF) memperkirakan gender parity penuh baru bisa tercapai 123 tahun lagi jika tren tidak dipercepat. 

Negara dengan Kesenjangan Gender Tertinggi 2025 Islandia, Finlandia, Norwegia, UK, dan Selandia Baru, sedangkan terendah adalah Pakistan, Sudan, Chad, Iran,  dan Mesir.  

Sedangkan Indonesia adalah negara ke  97 dari 148 negara pada 2025 dengan Skor Kesetaraan Gender Indonesia 69,2 persen (naik dari 68,6 persen di 2024), menunjukkan peningkatan kecil dalam menutup kesenjangan gender. 

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia 2024 adalah 0,421 (angka lebih rendah berarti ketimpangan lebih mengecil). 

IKG Indonesia menurun 0,026 poin dibanding periode sebelumnya, hal ini menunjukkan perkembangan positif. Indikator yang dinilai  dari 4 Pilar Utama Global Gender Gap Index adalah:
a.    Economic Participation & Opportunity  yaitu Kesempatan dan peran ekonomi

b.    Educational Attainment yaitu Kesetaraan akses dan capaian pendidikan

c.    Health & Survival yaitu Kesehatan dan umur harapan hidup

d.    Political Empowerment yaitu Representasi politik perempuan 

Dengan kecepatan progres saat ini, WEF memperkirakan gender parity penuh baru bisa tercapai 123 tahun lagi jika tren tidak dipercepat terutama perempuan masih sangat kurang terwakili dalam pengambilan keputusan politik. 

Kembali pada kondisi perempuan Indonesia yang memiliki peran yang tak tergantikan, dimulai dari lingkup paling dasar yaitu keluarga. 

Di sanalah perempuan sebagai ibu juga menjadi pendidik pertama dan utama, penanam nilai, serta penjaga ketahanan moral generasi penerus. 

Kualitas sebuah bangsa pada hakikatnya ditentukan oleh kualitas keluarga, dan di titik inilah peran perempuan menjadi fondasi utama pembangunan jangka panjang. Namun, kontribusi perempuan tidak berhenti di ranah domestik. 

Di ruang publik, perempuan Indonesia tampil sebagai penggerak ekonomi, khususnya melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pendidikan, kesehatan, serta kerja-kerja sosial kemasyarakatan. 

Data menunjukkan bahwa perempuan merupakan bagian penting dari angkatan kerja nasional dan terus berkontribusi dalam menopang perekonomian, meskipun masih menghadapi berbagai keterbatasan struktural.

Hari Ibu 2025 juga menjadi pengingat bahwa perjuangan perempuan belum sepenuhnya selesai. 

Tantangan berupa kesenjangan gender di dunia kerja, beban ganda, keterbatasan akses kepemimpinan, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius. 

Oleh karena itu, peringatan Hari Ibu seharusnya tidak berhenti pada ungkapan terima kasih, tetapi diwujudkan dalam komitmen nyata untuk menciptakan ruang yang aman, adil, dan setara bagi perempuan.Tema Hari Ibu 2025 yang menekankan perempuan berdaya dan berkarya selaras dengan semangat pembangunan inklusif. 

Pemberdayaan perempuan bukan semata isu perempuan, melainkan agenda nasional. Ketika perempuan memperoleh akses pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum, dan kesempatan yang setara, dampaknya akan dirasakan oleh keluarga, masyarakat, hingga negara. 

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, perempuan adalah agen perubahan. Mereka berperan dalam membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan berintegritas. 

Investasi pada perempuan hari ini adalah investasi bagi masa depan bangsa.

Hari Ibu 2025 hendaknya menjadi momentum kolektif untuk memperkuat komitmen terhadap kesetaraan gender, perlindungan perempuan, dan pengakuan atas kontribusi perempuan dalam seluruh aspek kehidupan. 

Sebab, perempuan yang berdaya adalah kunci lahirnya keluarga yang kuat, masyarakat yang tangguh, dan Indonesia yang maju serta bermartabat. 
Selamat Hari Ibu 2025.

Perempuan Indonesia adalah pilar keluarga, penggerak perubahan, dan kekuatan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.