Banjir Kepung Rejang Lebong Bengkulu, Warga Berenang Selamatkan Diri, Puluhan Rumah Terendam
December 22, 2025 11:32 AM

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Rejang Lebong sejak Minggu (21/12/2025) siang hingga sore memicu banjir di sejumlah wilayah.

Beberapa kawasan terdampak antara lain Kelurahan Kepala Siring, Kecamatan Curup Tengah, dan Karang Anyar, Kecamatan Curup Timur.

Luapan air dari Sungai Duku datang secara tiba-tiba, menciptakan suasana mencekam dan memaksa warga panik menyelamatkan diri serta keluarga mereka.

Air mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB. Dalam hitungan menit, aliran sungai meluap dan menggenangi permukiman warga.

Arus deras dan ketinggian air yang terus meningkat membuat sebagian warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.

Khairul, warga Kelurahan Kepala Siring, mengungkapkan banjir kali ini merupakan yang ketiga kali terjadi di wilayah tersebut.

Terakhir, banjir besar melanda kawasan ini pada 2020.

“Sekitar jam empat sore air mulai naik. Awalnya air bah, datang deras dan cepat. Isya baru mulai surut,” ujar Khairul saat ditemui TribunBengkulu.com pada Minggu malam.

Di RT 003 RW 001 Kelurahan Kepala Siring, sedikitnya 10 rumah terdampak banjir.

Khairul menyebut derasnya luapan air membuat warga tidak sempat menyelamatkan harta benda.

“Airnya datang mendadak. Baju, elektronik, dan barang-barang lainnya langsung terendam, kami saja tenggelam tadi kalau tidak evakuasi,” katanya.

BANJIR - Kolase foto bencana banjir di sejumlah titik di Rejang Lebong pada Minggu (21/12/2025) sore. Hujan deras yang terjadi menyebabkan luapan air sehingga terjadi bencana banjir.
BANJIR - Kolase foto bencana banjir di sejumlah titik di Rejang Lebong pada Minggu (21/12/2025) sore. Hujan deras yang terjadi menyebabkan luapan air sehingga terjadi bencana banjir. (HO TribunBengkulu.com)

Kondisi yang tidak kalah mencekam juga terjadi di Kelurahan Karang Anyar.

Andre, salah seorang warga, mengatakan air meluap dari sungai dan langsung merendam rumah-rumah di sekitar bantaran.

“Ketinggian air lebih dari 1,5 meter. Beberapa warga bahkan harus berenang untuk keluar dari rumah,” ungkap Andre.

Dalam kondisi gelap dan hujan yang masih turun, warga berupaya mengevakuasi diri ke pemukiman yang lebih tinggi.

Anak-anak dan lansia diprioritaskan, sementara sebagian warga hanya bisa pasrah melihat barang-barang mereka terendam air.

“Banyak barang tidak sempat diselamatkan. Kami cuma fokus keluar rumah supaya selamat,” tambahnya.

Di sekitar lokasi tersebut, sedikitnya 15 rumah dilaporkan terdampak banjir.

Meski air mulai berangsur surut pada malam hari, kekhawatiran warga masih terasa.

Warga mengaku cemas akan kemungkinan terjadinya banjir susulan, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi dan cuaca yang belum sepenuhnya membaik.

Hingga malam, warga masih berjaga serta membersihkan sisa lumpur dan genangan air di rumah masing-masing, sembari berharap banjir tidak kembali terjadi.

“Kami takut kalau hujan deras lagi, air bisa naik kembali,” ujar Kumar, salah seorang warga.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.