Bener Meriah dan Aceh Tengah Mulai Terbuka, Galus Masih Terputus
December 22, 2025 11:50 AM

AKSES jalan menuju Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dilaporkan mulai terbuka. Sejumlah ruas jalan strategis kini sudah dapat dilalui, meski sebagian lainnya masih dalam penanganan intensif.

Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, mengatakan pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh terus mempercepat pemulihan akses transportasi di wilayah terdampak.

Menurut Nasir, jalur Aceh Utara/Kota Lhokseumawe (KKA)-Bener Meriah saat ini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4). Namun, arus lalu lintas masih terbatas dan pengguna jalan diminta tetap berhati-hati.

“Meski sudah fungsional, kondisi jalan belum sepenuhnya normal,” ujarnya, Minggu (21/12/2025).

Sementara itu, akses Bireuen-Bener Meriah masih menghadapi kendala. Kendaraan R2 dan R4 baru bisa melintas hingga Jembatan Tenge Besi. Adapun kendaraan berpenggerak empat roda (4×4) masih memungkinkan melanjutkan perjalanan, namun hanya disarankan bagi pengemudi berpengalaman serta dilengkapi peralatan keselamatan seperti winch, mengingat medan yang masih ekstrem.

Nasir juga menjelaskan, pada ruas Jalan Kota Bireuen–Batas Bireuen/Bener Meriah, Jembatan Teupin Mane telah dipasang jembatan bailey dan kini sudah fungsional. Uji coba open traffic juga telah dilakukan untuk memastikan kelayakan jembatan tersebut. Tahap berikutnya akan difokuskan pada perbaikan badan jalan yang mengalami amblas dan terputus di sekitar lokasi.

“Namun, pada ruas jalan batas Bireuen/Bener Meriah-batas Bener Meriah/Aceh Tengah, hingga saat ini akses masih terputus total,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nasir menyampaikan laporan dari Reje Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, yang diterima Pos Komando Tanggap Bencana Aceh pada Minggu (21/12/2025) dini hari. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa jalur menuju Wilayah Tengah Aceh melalui Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses rehabilitasi jalan sementara, sehingga akses menuju Wilayah Tengah Aceh kembali terbuka,” pungkas Nasir.

Ke Galus Masih Lumpuh

Sementara itu, arus transportasi dari Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, menuju Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, hingga kini masih lumpuh total. Tanah longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Pantan Cuaca, mulai dari kawasan Tangsaran hingga Ise-ise. 

Longsor juga ditemukan di beberapa lokasi terpisah di ruas jalan nasional Blangkejeren–Takengon. Selain itu, longsor juga terjadi di wilayah Aceh Tengah pada lintasan Blangkejeren–Takengon, tepatnya di kawasan Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.

“Sampai saat ini arus lalu lintas Blangkejeren menuju Takengon masih lumpuh total. Sudah hampir 24 hari jalur transportasi tersebut terputus,” ujar Edi Syahputra, warga Kecamatan Pantan Cuaca.

Akibat kondisi tersebut, banyak warga belum dapat kembali ke daerah asal. Salah satunya Irwansyah, warga Takengon, yang mengaku terpaksa bertahan di Kabupaten Gayo Lues bersama keluarganya selama hampir sebulan. “Kami belum bisa kembali ke Takengon karena jalur menuju Aceh Tengah masih tertimbun longsor,” katanya.

Ia menambahkan, akses baik melalui ruas jalan Blangkejeren–Takengon maupun jalur alternatif dari Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, menuju Tanoh Depet, Takengon, hingga kini masih terputus total.(ra/c40)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.