TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Sejumlah pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Sinjai Bersatu keluhkan pasokan air.
Pasalnya, pasokan air milik perusahaan daerah ini tidak mengalir dengan normal.
Hal tersebut dialami oleh Sai (35) warga Jl Dr Sutomo, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara.
Sai yang ditemui jurnalis TribunTimur, Muh Ainun Taqwa di cafe 212 Jl Tondong mengatakan kondisi ini terjadi hampir sepekan hari.
“Sudah lima hari begini. Sedikit sekali air yang mengalir mirip kencing itupun malam baru mengalir,” kata Sai sesekali menyeruput kopi hitam dengan sebatang rokok di tangan kanannya.
Ia mengaku aktivitasnya terganggu akibat air Perumda Tirta Sinjai Bersatu tidak mengalir normal.
“Terganggu sekali aktivitas. Bahkan butuh satu jam baru bisa penuh air di ember,” ujarnya.
Terpisah, Plt Direktur Perumda Tirta Sinjai Bersatu, Andi Adeha Syamsuri ungkap penyebab pasokan air terganggu ke pelanggan.
Ia menyebut kondisi itu terjadi karena adanya jaringan pipa di Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan rusak.
Desa Talle berjarak 21 kilometer dari Ibu kota Kabupaten Sinjai dengan jarak tempuh 30 menit.
“Pipa jaringan distribusi utama jalur balantieng bocor,” kata Andi Adeha kepada TribunTimur melalui WhatsApp pribadinya.
Akibatnya, ribuan pelanggan di lima kecamatan terdampak.
Rinciannya, Sinjai Timur 1.410 pelanggan, Sinjai Tengah 223 pelanggan, Sinjai Selatan 1.540 pelanggan, Tellulimpoe 1.402 pelanggan dan Sinjai Utara 12.659 pelanggan.
“Total yang terdampak sebanyak 17.234 pelanggan,” ujarnya.
Andi Adeha mengaku pihaknya sudah melakukan perbaikan sejak Minggu 22 Desember 2025.
“Tim teknis sudah di lapangan melakukan perbaikan. Estimasi perbaikan 3 X 24 jam,” katanya.
Sebelum perbaikan kata Andi Adeha pihaknya sudah mengimbau pelanggan untuk menampung air.
“Sudah kita imbau sebelumnya untuk menampung air sebanyak banyaknya,” ujarnya.