Duel Maut Petugas Keamanan Pasar Inpres Lubuklinggau Sumsel, Satu Luka Parah, Diduga Pasal Iuran 
December 22, 2025 12:55 PM

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Koordinator Keamanan Pasar Inpres Lubuklinggau bernama Mustarip alias Sarip (48) mengalami luka parah akibat dibacok M Ilham (34) pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.

Pembacokan menggunakan senjata tajam tersebut terjadi di Jalan Garuda Dempo Kelurahan Tapak Lebar Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Sarip yang merupakan warga Jalan Kaswari Kelurahan Talang Putraan Kecamatan Lubuklinggau Barat II ini menderita sejumlah luka yakni di kepala bagian belakang, punggung, paha kiri dan luka sayat di sela jari tengah tangan kiri.

Akibat lukanya itu Sarip harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau, Senin (22/12/2025).

Berdasarkan informasi, baik Sarip maupun Ilham sama-sama petugas keamanan di Pasar Inpres Lubuklinggau.

Bedanya Sarip dari perusahaan outsourcing sedangkan Ilham non outsourcing. Ilham sudah lama menjadi petugas keamanan di pasar tersebut.

Pelaku Ditangkap

Ilham yang tercatat sebagai warga Jalan Garuda Hitam RT 02 Kelurahan  Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau Barat II sudah ditangkap di hari yang sama.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Arjunadi mengatakan Ilham saat ini sudah diamankan di Polres Lubuklinggau.

"Kemarin pasca penganiaayaan, pelaku sudah kita tangkap," kata Adithia kepada wartawan Sripoku.com yang juga wartawan Tribunsumsel.com.

Polisi mengamankan barang bukti sebilah parang beserta sarung, sebuah sarung pisau, satu unit sepeda motor merk Honda Beat dengan Nopol BG 2284 HZ.

Sementara terkait adanya massa yang menyerang rumah pelaku, Adithia menjelaskan bahwa rumah yang diserang bukan rumah pelaku melainkan rumah orang tuanya.

"Untuk rumah bukan rumah pelaku penganiayaan (rumah orang tuanya)," ujarnya.

Informasi dari kepolisian menyebutkan kejadian bermula pada saat Sarip akan pergi ke pasar inpres. 

Ketika tiba di Jalan Simpang 3 Makam Pahlawan, Ilham mendatanginya dan langsung menganiaya korban menggunakan parang.

Saat Ilham hendak kabur menggunakan sepeda motor miliknya, Sarip menabrakkan sepeda motornya sehingga Ilham terjatuh.

Korban langsung memeluk pelaku agar tidak melarikan diri. Kemudian pelaku mencabut pisau di pinggang sebelah kiri dan menusukkan pisau di paha korban.

Korban berusaha merebut pisau dari tangan pelaku yang mengakibatkan tangan korban terluka.

Pengakuan Ilham

Di hadapan penyidik polisi, Ilham mengaku keributan tersebut bermula saat ia menemui korban pada Kamis (18/12/2025) malam untuk menanyakan alasan korban menagih uang iuran keamanan kepada pedagang pasar inpres, padahal mereka sudah digaji lewat outsourcing.

"Saya datang ke pasar ketemu pertama Dadang, karena mereka melakukan penagihan setiap hari, dijawab Badak dan pengakuannya berdasarkan perintah Sarip," kata Ilham kepada penyidik.

Kemudian Badak menelpon korban. Ketika bertemu korban, Ilham langsung menanyakan hal tersebut, tiba-tiba ia diancam menggunakan pisau.

"Saya tanya Sarip mengapa masih nagih kan kakak sudah digaji. Sarip langsung mengeluarkan pisau sembari mengatakan apa kamu sudah melawan nian," ungkapnya menirukan ancaman Badak.

Tak sampai di situ, Ilham mengaku sempat ingin dikeroyok dan sempat dianiaya dengan cara dipukul oleh korban.

"Dilayangkannya pukulan dua kali dan ada temannya hendak mengeroyok. Mereka berlima. Saya sendirian. Ketika ada yang nyabut pisau langsung dihalau Sarip. Dia bilang biar saya sendirian," ujarnya menirukan ucapan Sarip.

Kemudian korban kembali memukulnya karena pelaku tidak melawan akhirnya korban berhenti.

"Sarip mukul lagi dua kali, karena tidak ada reaksi dari saya dia stop. Dipegangnya lagi tangan saya disuruhnya ke depan lagi," ungkapnya.

Saat berada di depan sebelum meninggalkan korban, Ilham sempat bertanya lagi alasan korban menagih uang keamanan pasar kepada para pedagang.

"Saya kemudian kembali bertanya kepada Sarip mengapa masih nagih. Kemudian yang kedua masih tidak terdaftar di outsourcing saya tunggu jawabannya," ujarnya.

Setelah melayangkan pertanyaan itu, Ilham mengaku langsung pergi meninggalkan Sarip dan teman-temannya.

"Kalau sudah saya izin pulang. Tiba-tiba ditahan anak buahnya. Akhirnya dengan anak buahnya sempat bersitegang, sempat adu fisik dengan Riko (keamanan lainnya)," ungkapnya.

Akhirnya karena sadar kalah jumlah dan percuma bila melawan, Ilham pun pergi meninggalkan korban. Namun saat hendak pergi korban sempat mengeluarkan kata-kata ancaman.

"Perkataan yang buat saya sakit hati, dia (korban) mengatakan dimana saja siap bertemu. Saya tinggalkan TKP. Kalau saya lawan saya bakal jadi korban. Saya kembali ke kantor," ungkapnya.

Puncaknya mereka bertemu berpapasan di depan Taman Makam Pahlawan dan Ilham mengaku keduanya langsung adu fisik.

"Akhirnya bertemu dengan korban (Sarip) ini di simpang Makam Pahlawan. Dem kami adu fisik. Saya tidak sadar lagi. Saya bacok bagian leher beberapa kali," ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.