Silaturahmi Terakhir, Ibu dan Anak Asal Cangkringan Tewas Saat Pulang dari Bogor
December 22, 2025 03:54 PM

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ibu dan anak asal Cangkringan menjadi korban tewas kecelakaan maut bus Cahaya Trans di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, pada Senin (22/12/2025) dini hari.

Kedua korban yakni Mutiara Citra Dwi Purwita (19), Endah (48) merupakan warga Dusun Kebur Lor, Argomulyo, Cangkringan.

Selain menewaskan Mutiara dan Endah, kecelakaan itu juga menyebabkan Purwoko, suami Endah dan ayah Mutiara terluka.

Saat ini Purwoko masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kecelakaan tersebut terjadi saat satu keluarga itu hendak pulang ke Sleman setelah sebelumnya berkunjung ke keluarga besar di Bogor.

Salah satu kerabat Mutiara, Miftakhul Ma'rifah mengaku, keluarga Purwoko ini berangkat dari Sleman ke Bogor pada Jumat dua pekan lalu, atau lebih kurang 10 hari yang lalu. 

Ketiganya pergi ke Bogor untuk bertemu dengan keluarga besar bibinya.

Miftakhul mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kecelakaan menimpa bus yang ditumpangi saudaranya itu.

Selama di Bogor, Mutiara menurut Miftakhul beberapa kali memberi kabar kepada dirinya.

"Sempat ngabari kalau mau balik ke sini. Setelah itu tidak ada kabar," ujarnya. 

Menurut Miftakhul, Purwoko dan Endah memiliki dua orang anak yakni Mutiara dan kakaknya yang saat ini bekerja di Jepang.

Kabar duka meninggalnya Mutiara dan Endah ini menurut Miftakhul diterima pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Katanya Mutia dan Bu Endah mengalami kecelakaan Bus di Semarang. Kemudian Mutia meninggal di tempat, dan ibu Endah meninggal di perjalanan. Sedangkan Pak Pur luka dan masih di rumah sakit," ujarnya, di rumah duka, Senin (22/12/2025). 

Adapun di rumah duka di Kebur Lor, Argomulyo, dua tenda duka telah terpasang. Sejumlah kerabat dan tetangga terus berdatangan ke rumah duka untuk mengungkapkan rasa belasungkawa.

Sejumlah orang duduk sepanjang jalan menuju rumah bercat putih dan hijau, tempat di mana satu keluarga kecil itu tinggal. Alunan suara ayat Alquran mengalun lirih. Suasana duka sangat terasa. 

Binoko Wawan, tetangga korban juga tampak berduka. Menurut dia, keluarga Purwoko dan Endah, dikenal sebagai keluarga yang baik.

Meskipun Endah asal Bogor, Jawa Barat namun sudah sangat dekat dengan masyarakat dusun setempat. Anaknya, Mutiara, juga dikenal sebagai sosok yang periang dan mudah bergaul. 

"Mutia dengan anak-anak muda ya humble, entengan. sesulit apapun waktu dan ketika ada kegiatan kepemudaan ya selalu aktif. Srawungnya bagus," kata Binoko. 

"Pak Pur juga srawung bagus untuk masyarakat. Kebetulan beliau mengampu urusan pupuk petani. 
Karena beliau juga kebetulan kerja di toko pertanian jadi ada juga memahami soal pupuk," Imbuh dia.

Baca juga: Satu Keluarga di Sleman Jadi Korban Laka Bus Cahaya Trans di Semarang,  Ibu-Anak Meninggal Dunia 

 Dusun Kebur Lor

Dusun Kebur Lor merupakan salah satu dusun yang berada di wilayah Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dusun ini terletak di kawasan Sleman bagian utara, tepatnya di lereng selatan Gunung Merapi.

Wilayah Dusun Kebur Lor dikenal sebagai kawasan permukiman warga dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian.

Meski berada di daerah rawan bencana Merapi, kehidupan sosial masyarakatnya tergolong aktif dan guyub, dengan ikatan kekerabatan yang kuat antarwarga.

Selain itu, masyarakat Dusun Kebur Lor dikenal memiliki tradisi sosial yang erat, terutama dalam kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan, sehingga setiap peristiwa duka kerap dirasakan bersama oleh seluruh warga sekitar.

Jika ditempuh dari pusat Kota Yogyakarta, Dusun Kebur Lor, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan berjarak sekitar 18–20 kilometer ke arah utara.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.