Kalah Tajam dari Gyokeres Pemain Ini yang Paling Membebani Arsenal Meski Menang Tapi Ada Masalah
December 22, 2025 05:52 PM

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kemenangan sering kali menutup retak. Begitu pula yang terjadi saat Arsenal pulang dari Goodison Park dengan tiga poin usai menekuk Everton 1-0. 

Secara hasil, semuanya tampak rapi. Puncak klasemen Premier League menjelang Natal, tekanan publik sedikit mereda, dan Viktor Gyokeres akhirnya memutus paceklik gol lewat eksekusi penalti. 

Namun, di balik skor tipis itu, ada satu persoalan yang tak bisa lagi disapu ke kolong karpet: performa kapten Martin Odegaard.

Sebagai jurnalis yang sudah terlalu sering melihat tim juara runtuh karena salah membaca momen, saya berani mengatakan ini bukan soal emosi sesaat. 

Baca juga: Usia 18, Statistik Dewasa Chelsea, Arsenal, dan Liverpool Berebut Permata Yunani

Ini soal keberanian mengambil keputusan. Mikel Arteta dihadapkan pada laga perempat final Piala Liga melawan Crystal Palace, dan rotasi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. 

Yang mengejutkan, pemain yang paling layak dicoret justru bukan Gyokeres yang tengah disorot, melainkan sang kapten sendiri.

Odegaard tidak bermain buruk. Tapi di level Arsenal hari ini, “tidak buruk” sama artinya dengan masalah.

Ketika tempo permainan buntu, kreativitas mandek, dan lini depan kelaparan servis, mata publik wajar tertuju ke pemain nomor sepuluh.

Dan angka-angka tak berbohong. Dalam 88 menit di Goodison Park, Odegaard nyaris tak meninggalkan jejak berarti.

Tak ada tembakan, tak ada peluang besar, bahkan duel pun kalah semua. Untuk pemain yang seharusnya menjadi otak serangan, ini alarm keras.

Sebaliknya, Gyokeres yang juga tampil jauh dari kata meyakinkan—setidaknya memberi kontribusi konkret di papan skor.

Penalti memang bukan definisi striker sempurna, tetapi gol adalah mata uang utama. Di sepak bola modern, kontribusi langsung tetap bernilai, betapapun konteksnya.

Arteta kini harus jujur pada dirinya sendiri. Jadwal padat, tekanan gelar, dan ekspektasi publik menuntut keputusan rasional, bukan sentimental.

Memberi Odegaard waktu rehat bukan hukuman, melainkan proteksi.

Arsenal punya opsi. Ethan Nwaneri menawarkan energi dan keberanian, sementara Eberechi Eze membawa pengalaman serta ancaman langsung.

Mengistirahatkan kapten di laga piala bisa menjadi pesan tegas: tak ada status kebal evaluasi.

Perbandingan Data Musim Ini (Premier League 2025/2026)

Statistik Utama    Martin Odegaard    Viktor Gyokeres

  • Menit Bermain    1.320    1.185
  • Gol    3    7
  • Assist    4    2
  • Expected Goals    2,8    6,5
  • Expected Assist    5,1    1,9
  • Tembakan per 90    1,6    3,4
  • Key Pass per 90    2,2    0,9
  • Duel Dimenangkan    42 persen    51 %

Sumber data: Transfermarkt, Opta, Squawka (per Desember 2025).

Sepak bola level elit tak mengenal romantisme berlebihan. Kapten tetap manusia, performa tetap fluktuatif.

Jika Arteta ingin Arsenal benar-benar melangkah jauh musim ini, keberanian mencadangkan Odegaard di saat yang tepat bisa menjadi keputusan paling pentingnya.

Lebih baik kehilangan satu malam kapten, daripada kehilangan arah di tengah perburuan gelar.

(Banjarmasinpost.co.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.