TRIBUNNEWS.COM - Putri Kusuma Wardani dan Fajar Alfian/Shohibul Fikri menjelma sebagai harapan baru kontingen bulu tangkis Indonesia untuk bersaing meraih prestasi yang lebih baik pada tahun 2026.

Setelah mencicipi momen perdana bermain di ajang BWF World Tour Finals 2025.

Baik Putri Kusuma Wardani maupun Fajar Alfian/Shohibul Fikri dipastikan langsung merasakan efek domino yang positif.

Meskipun sama-sama gagal lolos dari babak penyisihan grup di BWF World Tour Finals 2025.

Putri KW dan Fajar/Fikri sama-sama ketiban untung, lantaran ranking BWF yang mereka tempati kompak naik secara bersama-sama.

Baca juga: Rapor Lengkap Badminton Indonesia di BWF World Tour 2025: Alami Pasang Surut, Cuma Jojo yang Menyala

Dimulai dari Putri KW yang tampil cukup heroik dalam perjuangannya meraih hasil terbaik di BWF World Tour tahun ini.

Dikala banyak sorotan tertuju pada sosok Gregoria Mariska Tunjung yang mampu meraih perunggu di Olimpiade Paris.

Tahun 2025 seakan menjadi panggung bagi Putri KW untuk menunjukkan performa terbaiknya di nomor yang sama.

Keberhasilan Putri KW bisa menembus babak utama BWF World Tour Finals menjadi salah satu bukti puncak dari performa dirinya.

Berhasil lolos dengan status peringkat keenam di babak kualifikasi menuju BWF World Tour Finals tahun ini, membuat Putri KW mulai layak diperhitungkan di nomor tunggal putri.

Sepanjang tahun ini, Putri KW sejatinya sama sekali belum mengukir namanya sebagai juara di turnamen apapun dalam rangkaian BWF World Tour.

Hanya saja, performa dirinya yang mulai konsisten lolos ke babak perempat final, semifinal bahkan final, menjadi sinyal positif perkembangan dari Putri KW.

Bahkan dalam dua turnamen terakhirnya sebelum beraksi di BWF World Tour Finals 2025, Putri KW mencatatkan diri menjadi finalis beruntun di ajang Hylo Open dan Australia Open.

Fakta tersebut menunjukkan Putri KW mengalami perkembangan cukup pesat, dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, di mana ia kerapkali langsung tersingkir di awal babak turnamen yang ia ikuti.

Jika dirinci, pada tahun ini, Putri KW setidaknya bisa menjadi finalis sebanyak dua kali, dan semifinalis berjumlah tiga kali (Thailand Masters, Swiss Open dan Korea Open).

Melihat konsistensi yang mulai ditunjukkan Putri KW membuat harapan baru Indonesia mendadak menyala, mengingat selama ini nomor tunggal putri terlalu bertumpu pada Gregoria Mariska seorang diri.

Terbaru, ada kabar positif yang dikonfirmasi oleh akun @badminton_talk yang menyebut Putri KW akan segera merasakan kebanggaan menempati ranking BWF terbaik dalam kariernya dengan menduduki posisi keenam.

Putri KW berhak mengambil alih peringkat enam yang sebelumnya ditempati wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong..

Hal sama juga berlaku bagi pasangan ganda putra anyar Indonesia, yang merupakan hasil bongkar pasang tahun ini.

Ialah Fajar Alfian/Shohibul Fikri yang diproyeksikan juga mengalami kondisi serupa, di mana keduanya bakal naik ke peringkat keenam juga, tepatnya di nomor ganda putra.

Kenaikan iyang dirasakan Fajar/Fikri tergolong signifak, mengingat keduanya sempat hanya berada di peringkat kesembilan, sebelum digelarnya ajang BWF World Tour Finals 2025.

Artinya Fajar/Fikri merasakan kenaikan tiga tingkat setelah berlaga di ajang tersebut.

Kenaikan tersebut jelas terasa positif bagi Fajar/Fikri yang belum lama dipasangkan sebagai ganda putra Indonesia.

Baca juga: Christo Popov Ukir Sejarah, Pebulu Tangkis Prancis Pertama Juara BWF World Tour Finals

Sejak dipasangkan perdana sebagai ganda putra Indonesia di Japan Open pada pertengahan tahun ini, Fajar/Fikri memang tampil sesuai ekspetasi.

Catatan menjadi juara sekali di China Open, lalu diikuti prestasi menjadi finalis sebanyak empat kali di Korea Open, Denmark Open, French Open dan Australia Open menjadi bukti nyata kekompakan pasangan baru tersebut.

Jika bisa mempertahankan kekompakan tersebut pada tahun-tahun mendatang, bukan hal mustahil bagi Indonesia punya jagoan baru menatap Olimpiade 2028.

Layak dinanti seperti apa konsistensi Putri KW maupun Fajar/Fikri untuk membawa Indonesia bersaing lebih baik di turnamen bulu tangkis pada tahun 2026 mendatang?

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)