Pemberdayaan Masyarakat Desa Wogo: PLN UIP Nusra Bantu Kembangkan Industri Kerajinan Bambu
December 22, 2025 06:47 PM

TRIBUNFLORES.COM, NGADA – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus berkomitmen mendorong pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UIP Nusra menyalurkan dukungan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wogo, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), berupa pelatihan pemandu wisata, keterampilan anyaman bambu, serta pembuatan suvenir bambu.

Program Desa Wisata Adat tersebut ditujukan untuk memperkuat pengembangan ekowisata Kampung Adat Wogo dengan mengedepankan potensi budaya dan kearifan lokal. 

Fokus utama kegiatan ini adalah pengembangan produk kerajinan berbahan bambu sebagai salah satu daya tarik wisata yang berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung keberhasilan program, PLN UIP Nusra turut menyalurkan bantuan peralatan ukir bambu. Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk kerajinan masyarakat sehingga memiliki nilai tambah ekonomi dan mampu bersaing di pasar pariwisata.

 

Baca juga: Sistem Kelistrikan Aceh Kembali Terhubung, PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit

 

 

Sebanyak 22 anggota Pokdarwis Desa Wogo mengikuti pelatihan intensif yang dilaksanakan selama satu minggu. Kegiatan ini terselenggara atas sinergi PLN UIP Nusra dengan Dinas Perindustrian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, serta didukung partisipasi aktif masyarakat setempat.

Ketua Pokdarwis Desa Wogo, Hans Baghi, menyampaikan bahwa program pelatihan dan bantuan peralatan ukir bambu ini merupakan bagian dari dukungan berkelanjutan PLN UIP Nusra terhadap pengembangan Kampung Adat Wogo sebagai destinasi wisata.

Masyarakat Desa Wogo yang berada di sekitar kawasan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko sebelumnya telah menerima berbagai bentuk dukungan dari PLN. Dukungan tersebut meliputi penyediaan ruang informasi wisata, pembangunan sarana dan prasarana MCK, penyediaan lapak dagang desa wisata, serta pelibatan tenaga kerja lokal dalam kegiatan proyek geothermal.

“Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari PLN. Bantuan peralatan ukir bambu ini akan kami manfaatkan untuk menghasilkan produk kerajinan yang dapat dipasarkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Kampung Adat Wogo,” ujar Hans.

Ia berharap program pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas masyarakat serta membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan di sektor pariwisata desa.

“Melalui kerja sama yang berkesinambungan, kami berharap kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Wogo dapat terus meningkat,” tambahnya.

Konsultan Pengawas PLTP Mataloko, Bastian Jayawardhana, menilai bahwa pelatihan yang diberikan menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Dalam waktu satu minggu, peserta telah mampu menghasilkan berbagai produk kerajinan berbahan bambu.

“Produk yang dihasilkan antara lain hiasan lampu dan wadah air minum. Ke depan, produk-produk ini masih memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan,” jelas Bastian.

Ia menambahkan, pengembangan desain dan peningkatan kualitas produk perlu terus dilakukan agar kerajinan bambu tersebut dapat menjadi identitas khas Kampung Adat Wogo.

General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa program TJSL ini merupakan hasil dialog dan pemetaan kebutuhan bersama masyarakat dan Pokdarwis Kampung Adat Wogo.

“PLN berkomitmen mendorong pengembangan ekowisata berbasis budaya dan lingkungan. Dukungan peralatan ukir bambu ini diharapkan dapat melahirkan produk kerajinan khas Wogo yang bernilai ekonomi, memperkuat identitas budaya lokal, serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar PLTP Mataloko,” tutup Rizki.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.