Pengganti Ade Kuswara Dapat Tantangan Tegas dari Dedi Mulyadi: Harus Pede, Jangan Cari Popularitas
December 22, 2025 07:11 PM

TRIBUNJAKARTA.COM - Plt Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, mendapat tantangan tegas dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi setelah dirinya menggantikan Bupati Bekasu Ade Kuswara Kunang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. 

Kang Dedi Mulyadi (KDM), menegaskan kepemimpinan baru di Bekasi harus dijalankan dengan penuh kepercayaan diri dan tanpa mencari popularitas. 

"Nah, ini Bapak kan sekarang pemimpinnya, apa langkah yang akan dilakukan harus pede, harus pede dan tidak boleh mengulang," kata Dedi kepada Asep dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi pada Minggu (21/12/2025). 

Menanggapi hal tersebut, Asep Surya Atmaja menyatakan siap menjalankan amanah sebagai Plt Bupati Bekasi. 

Ia menegaskan akan meneruskan kebijakan yang sebelumnya telah direncanakan bersama Bupati Bekasi, terkait penanganan bangunan liar (bangli). 

"Iya Insya Allah, kang Pede kang. Pastinya ya yang pernah akan dijalani dengan Pak Bupati terkait bangli Insya Allah akan kita teruskan. Enggak akan takut," jawab Asep. 

Kendati demikian, Asep mengaku memiliki pendekatan tersendiri dalam menangani persoalan bangli dan kawasan kumuh. 

Ia menekankan pentingnya langkah persuasif agar penertiban tidak menimbulkan gejolak sosial. 

Saat rumahnya didemo massa terkait aksi penindakan bangli, ia membuka dialog dengan para pemulung. 

Dari dialog tersebut, ia mengetahui bahwa sebagian besar dari mereka hanya berpenghasilan Rp70 ribu per hari. 

Ia kemudian menawarkan solusi dengan skema kepemilikan tanah secara bertahap. 

"Saya telepon juragan tanah. punya enggak kavlingan? punya. Bisa enggak kavlingin sehari 10 ribu? Bisa. Saya bicara dengan para pemulung, bisa enggak sehari 10 ribu tapi 10 tahun tapi anda (bisa) punya tanah. Jadi sebelum kita lakukan itu, kita ada pendekatan persuasif ya dalam artian biar mereka itu kita gusur tapi mereka sudah punya tanah," katanya kepada Dedi Mulyadi. 

Pendekatan tersebut, kata Asep, dilakukan agar saat penertiban, warga yang terdampak sudah memiliki solusi tempat tinggal dan tidak asal main gusur. 

Respons Dedi Mulyadi

Sementara itu, Dedi Mulyadi menawarkan alternatif lain. 

Menurutnya, pilihan ini lebih cepat dan realistis. 

Ia mengusulkan agar warga terdampak direlokasi sementara dengan sistem kontrakan yang dibiayai pemerintah. 

"Tahap pertama gini aja, suruh ngontrak aja mereka. Kasih biaya ngontrak. Nanti kita identifikasi aja bagi warga yang miskin ekstrim nanti kita bantu juga oleh Pemprov. Yang miskin ekstrim dikasih aja kontrakan nanti kita carikan solusi. Jadi ya ngontrak dulu aja sambil nanti kita rumuskan rumah untuk mereka," kata Dedi. 

Pesan kepada Plt Bupati Bekasi

Dedi Mulyadi juga turut berpesan kepada Plt Bupati Bekasi agar lebih fokus bekerja dan tidak tergoda membangun citra politik. 

"Pak Plt-nya siap ya? Tidak akan cari popularity? Kan harus sayang sama Bekasi. Langganan banjir, langganan kumuh, pasarnya penuh sampah, jalannya jelek. Enggak boleh lagi, harus berubah. Kabupaten kaya raya. 

Asep pun menjawab tantangan Dedi Mulyadi. 

Ia menyatakan kesiapannya untuk bekerja serius dan memberikan perubahan nyata di Kabupaten Bekasi. 

"Siap pak. Enggak," ujar Asep, menegaskan komitmennya tidak mencari popularitas. 

Berita terkait

  • Baca juga: Sosok Abah Kunang: Kepala Desa dengan Putra Bupati Bekasi, Kompak Ditangkap KPK karena Korupsi
  • Baca juga: Ironi Zona Hijau, Bupati Bekasi Ade Kuswara Ditangkap KPK Usai Pemkab Raih Predikat Antikorupsi
  • Baca juga: Harta Ade Kuswara Capai Rp79 M di Usia 32 Tahun, Setahun Jadi Bupati Bekasi Sudah Korupsi Rp14,2 M
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.