Sepanjang Tahun 2025, PDI Perjuangan Bekerja Maksimal Dorong Keadilan bagi Warga Jakarta
December 22, 2025 08:35 PM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar kegiatan Talkshow Refleksi Akhir Tahun 2025 di gedung Bentara Budaya Jakarta (BBJ) Kompas, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2025) siang.

Sejumlah politisi hadir di lokasi seperti Pantas Nainggolan selaku Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI dan beberapa anggota DPRD dari Fraksi PDIP lainnya.

Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga menghadirkan Analis Komunikasi Politik, Dr Hendri Satrio dan Profesor Riset Pusat Riset Politik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Dr Lili Romli.

Acara talkshow ini dipandu oleh moderator Fadly Zikry dan diikuti sejumlah elemen termasuk mahasiswa untuk mengetahui kinerja anggota DPRD DKI Fraksi PDIP sepanjang tahun 2025. 

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, mengatakan tugas besar DPRD sebagai wakil rakyat dijalankan melalui tiga fungsi utama, yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran. 

Menurutnya, tiga fungsi tersebut bersumber dari aspirasi masyarakat yang masuk melalui fraksi, hasil reses anggota dewan, serta temuan dalam pengawasan terhadap kebijakan dan produk hukum daerah.

“Aspirasi-aspirasi inilah yang menjadi sumber informasi dan masukan penting bagi setiap anggota DPRD dalam menjalankan tugasnya. Semua itu kemudian dibahas dalam berbagai rapat, baik rapat komisi, rapat anggaran, maupun rapat-rapat lainnya,” jelasnya di lokasi.

Pria berkemeja hitam itu menegaskan, selama masa reses yang dijalankan oleh anggotanya sebanyak 105, pihaknya telah berdiskusi dengan masyarakat di 724 titik yang dibgai dalam tiga gelombang. 

Ia tidak ingin ada wilayah yang terlewatkan khususnya masalah yang dialami oleh warga sehingga menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.

“Saya pribadi bertekad hadir di setiap RW di daerah pemilihan saya. Bahkan jika memungkinkan, saya akan masuk ke beberapa RT. Harapannya, tidak ada satu jengkal pun wilayah yang luput dari pengamatan kami,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo melanjutkan, seluruh anggota DPRD DKI telah mendapat arahan dan bimbingan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yaitu untuk selalu ada di tengah-tengah denyut nadi harapan serta masalah rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta.

Dwi Rio menerangkan, di sejumlah wilayah seperti Cakung, Tanah Tinggi, dan Tambora perlu perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Enggak sedikit yang satu rumah petak kecil, dihuni oleh 16-20 anggota keluarganya, mereka tidurnya secara gantian, oleh sebab itu maka bagi kami reaksi dari PDIP menghadirkan keadilan," ucap Dwi Rio sembari tersenyum.

Menurut Dwi Rio, asas keadilan bagi seluruh warga Jakarta adalah hak mutlak dan tidak bisa ditawar lagi oleh apapun.

Ia menilai, di Jakarta masih terjadi ketimpangan karena masih ada warga miskin ekstrim dan harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah.

"Di Jakarta ini yang kaya, kaya banget, ekstrim yang miskinnya, miskin banget makanya enggak heran kenapa Rhoma Irama bikin lagu yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin kurang lebih kayak gitu," ungkapnya.

Terakhir, kata Dwi Rio, Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP sudah keliling kampung di Jakarta selama massa reses di 183 titik dengan total warga yang dijumpai 162.000.

Hasil reses itu akan menjadi bahan rapat anggota DPRD DKI Fraksi PDIP demi menghilangkan kesenjangan di Jakarta khususnya menangani miskin ekstrim.

"Tentu obsesi dan orientasi yang kita ungkapkan dan kemukakan pasti ada distorsi. Bagaimana kita selalu melakukan kritik-otokritik sebagaimana yang selalu ditekankan oleh pimpinan partai di PDI Perjuangan," ujarnya.

Di tempat sama, Profesor Riset Pusat Riset Politik BRIN, Lili Romli mengapresiasi anggota DPRD DKI Fraksi PDIP yang sudah menggelar reses atau menyapa dan menyerap aspirasi warga di daerah pemilihannya.

Secara kuantitatif, kata Lili, jumlah titik kunjungan anggota DPRD DKI Fraksi PDIP masih sedikit dan ia meminta agar dimaksimalkan.

"Ini kan pemilihnya banyak, itu baru sekira 10 persen pemilihnya dari seluruh DKI (yang dikunjungi)," katanya.

Lili menambahkan, politik kehadiran sangat penting bagi anggota DPRD DKI Jakarta selama massa reses demi menyerap maupun menjalankan aspirasi dari masyarakat.

Selama ini ia melihat anggota DPRD DKI hanya datang ketika akan mencalonkan diri dan setelahnya tidak pernah menyapa warga lagi.

"Padahal masyarakat ingin politik kehadiran itu secara day to day, warga ingin merasakan denyut nadinya. Kalau saya lihat, PDIP ini di Jakarta masih memegang ideologinya sebagai partai wong cilik (partainya orang kecil)," tandasnya.

Analis Komunikasi Politik, Dr Hendri Satrio menilai, Gubernur DKI Jakarta, Pramono dan Wakil Gubernur DKI, Rano Karno sudah bekerja sesuai dengan harapan masyarakat.

Hal itu, kata Hendri, Pramono-Rano selalu mengutamakan kinerja dan baru mempublisnya ke sosial media maupun di media massa.

Lelaki berkemeja putih itu masih ingat ketika mengirim video ke Pramono, adanya penjual jamu warga Jakarta tidak mendapatkan bantuan kartu lansia.

"Mas Pram kemudian tanya, itu di mana mas, saya kasih titiknya dan kemudian dibantu sama beliau. Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa, kalau ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, dikirim saja ke Fraksi PDIP Perjuangan dan Mas Pram, itu pasti diurusin," tandasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.