Laporan Reporter TribunBanten.com, Ahmad Haris
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Menjelang puncak arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, pemerintah memastikan kesiapan layanan transportasi nasional melalui penguatan sinergi lintas sektor.
Jalur penyeberangan Merak–Bakauheni sebagai urat nadi penghubung Pulau Jawa dan Sumatera menjadi titik perhatian utama.
Hal tersebut tercermin dalam rapat koordinasi dan kunjungan lapangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama para pemangku kepentingan di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (22/12/2025).
Baca juga: H-4 Natal 2025, 35.954 Orang dan 8.905 Kendaraan Menyeberang ke Sumatera via 3 Pelabuhan di Banten
Sebagai langkah antisipasi, PT ASDP Indonesia Ferry bersama Kepolisian menerapkan skema pengendalian arus, termasuk sistem penundaan (delaying system) di titik-titik strategis seperti KM 34 dan KM 68.
Upaya ini dirancang untuk menjaga keselamatan pelayaran sekaligus mengurai kepadatan kendaraan apabila terjadi pembatasan operasional akibat kondisi cuaca.
Wakil Direktur Utama ASDP, Yossianis Marciano, menyampaikan bahwa manajemen telah menyiapkan kantong parkir dengan kapasitas sekitar 4.979 unit kendaraan campuran di area Pelabuhan Merak seluas 24,6 hektare.
“Sebagai penghubung antarpulau, kami berkomitmen menghadirkan layanan terbaik dengan keselamatan sebagai prioritas utama,” ujarnya.
Trafik Ramai Lancar Terkendali
Berdasarkan data Posko Merak (Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara) selama H-4 atau Minggu, 21 Desember 2025 (pukul 00.00–23.59 WIB), tercatat sebanyak 128 trip kapal beroperasi.
Total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mencapai 35.954 orang, atau turun 23,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, total kendaraan tercatat sebanyak 8.905 unit, atau turun 21,5 persen, dengan penurunan terjadi pada kendaraan roda dua, roda empat, truk, dan bus.
Di sisi lain, Posko Bakauheni mencatat pada H-4 sebanyak 109 trip kapal beroperasi dengan melayani total 36.517 penumpang dari Sumatera ke Jawa, atau naik 12,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Total kendaraan yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mencapai 8.392 unit, meningkat 13 persen, didorong kenaikan pada kendaraan roda dua, roda empat, truk, dan bus.
Secara kumulatif, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara sejak H-10 hingga H-4 tercatat sebanyak 219.535 orang, atau turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 228.694 orang.
Adapun total kendaraan yang telah menyeberang pada periode yang sama tercatat 56.233 unit, atau turun 0,2 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 56.343 unit.
Sementara itu, total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Wika Beton, dan BBJ Muara Pilu sejak H-10 hingga H-4 tercatat sebanyak 210.649 orang, atau turun 1,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 212.931 orang.
Untuk total kendaraan dari Sumatera ke Jawa tercatat 53.460 unit, atau naik 4,4 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 51.222 unit.
Secara keseluruhan, pergerakan penumpang dan kendaraan masih dalam batas terkendali. Hal ini mencerminkan efektivitas koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan arus penyeberangan.
Pemerintah bersama ASDP memastikan pemantauan akan terus dilakukan secara intensif agar layanan penyeberangan selama periode Nataru 2025/2026 berlangsung aman, lancar, dan berkelanjutan.