TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang memprediksi puncak arus libur Natal berlangsung pada 21–23 Desember. Namun tak seperti biasany arus penyeberangan libur Natal di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, terpantau relatif landai. Jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Bali tidak mengalami lonjakan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data ASDP, hingga periode pemantauan, jumlah penumpang yang menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 26.831 orang. Sementara jumlah kendaraan yang melintas mencapai 7.617 unit.
Untuk mendukung kelancaran arus Nataru, sebanyak 56 kapal ferry disiagakan melayani penyeberangan rute Jawa–Bali. Dari jumlah tersebut, 28 hingga 31 kapal dioperasikan setiap hari sesuai kebutuhan lalu lintas penumpang.
Baca juga: Selama Libur Nataru, Tiket Masuk Pantai Papuma Jember Rp 25 Ribu
ASDP mengimbau para calon penumpang agar membeli tiket lebih awal secara online serta memastikan pengisian data manifes sesuai identitas diri. Hal ini penting untuk menghindari antrean dan kendala saat pemeriksaan di pelabuhan.
Bekerja sama dengan kepolisian, pengelola pelabuhan juga melakukan pengetatan akses masuk ke area penyeberangan guna mengantisipasi keberadaan penumpang tanpa tiket yang sesuai.
Baca juga: Jelang Nataru 2025, Dishub dan Lantas Bondowoso Cek Kelaikan Bus di Terminal
“Jika data penumpang pada tiket berbeda dengan data diri, maka akan dilarang untuk menyeberang. Kendaraan akan kami minta untuk putar balik,” kata General Manager ASDP Ketapang, Ardhy Eka Paty, Senin (22/12/2025).
Pada hari yang sama, petugas mendapati sejumlah kendaraan yang tidak memiliki tiket sesuai dengan data manifes. Kendaraan tersebut langsung diminta kembali dan tidak diperkenankan masuk ke area dermaga.
Baca juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Bondowoso Digeledah dan Dites Urine, Pastikan Aman Jelang Nataru 2025
Untuk memastikan keamanan dan ketertiban, pemeriksaan dilakukan di dua titik, yakni di pintu gerbang pelabuhan serta sebelum penumpang memasuki area dermaga.
“Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan di lintas penyeberangan,” tambahnya.
Ardhy mengatakan untuk puncak arus libur Tahun Baru diperkirakan terjadi pada 28–29 Desember.
(TribunJatimTimur.com)