BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Misteri penemuan sesosok mayat laki-laki dewasa di pesisir Desa Sungaibakau (Pantai Kasuari), Desa Sungaibakau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), terungkap.
Polisi memastikan korban diduga kuat merupakan salah satu anak buah kapal (ABK) kelotok yang dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2025 lalu.
Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Kurau Iptu Bambang H menjelaskan identitas korban diketahui setelah pihaknya melakukan pengembangan atas temuan mayat tersebut dengan peristiwa kecelakaan laut yang terjadi beberapa hari sebelumnya di perairan perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Berdasarkan hasil pengembangan, peristiwa ini berkaitan dengan kejadian pada 18 Desember 2025, di mana saat itu ada empat ABK yang menaiki kelotok dari perairan laut menuju daratan yang mungkin akan membeli sembako. Kapalnya sandar di perairan laut,” ujar Iptu Bambang.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat di Sungaibakau Tanahlaut, Warga Kaget Lihat Tubuh Terapung di Pantai
Menurut Kapolsek, kelotok tersebut sempat sandar di perairan laut sebelum diduga karam akibat terjangan gelombang besar. Tim gabungan (Basarnas, TNI AL, Satpolairud dan lainnya) kemudian melakukan pencarian terhadap para korban.
“Dalam operasi pencarian, tiga korban berhasil ditemukan. Satu orang lainnya tidak kunjung ditemukan, sehingga pencarian dihentikan pada 20 Desember 2025,” jelasnya.
Penemuan jasad di Pantai Kasuari pada Senin (22/12/2025) sekitar pukul 17.00 Wita kemudian mengarah pada dugaan korban terakhir yang hilang. Identifikasi semakin kuat setelah polisi mengonfirmasi nakhoda kapal.
“Dari keterangan nakhoda, kalung yang ditemukan masih melekat di leher korban identik dengan kalung milik salah satu ABK-nya yang hilang,” ungkap Kapolsek.
Korban diketahui bernama Rijki Ramadan (20), seorang pelajar/mahasiswa asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jasad pertama kali ditemukan warga setempat yang kemudian melaporkannya ke Polsek Kurau.
Petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi, mencatat keterangan saksi-saksi, serta mengevakuasi jenazah ke rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut. (banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)