Seminar Internasional di Bone Jadi Wadah Agen Perdamaian dan Kerukunan
December 22, 2025 09:22 PM

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, H. Muhammad Adib Abdusshomad, menegaskan Indonesia saat ini menjadi rujukan dunia dalam membangun dan memelihara kerukunan umat beragama.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Seminar Internasional Aktualisasi Peradaban Kerukunan FKUB Kabupaten Bone Tahun 2025, yang berlangsung di Helios Hotel, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Senin (22/12/2025).

“Masa depan kerukunan dunia ada di Indonesia. Keberagaman yang kita miliki, jika dikelola dengan baik, justru menjadi kekuatan besar dan magnet bagi dunia untuk belajar tentang harmoni dan toleransi,” ujar Adib di hadapan peserta seminar.

Menurut Adib, praktik baik kerukunan umat beragama di Indonesia tidak lepas dari dukungan kebijakan negara.

Salah satunya melalui Peraturan Bersama Menteri (PBM) Nomor 9 dan 8 Tahun 2006, yang menjadi dasar pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai rumah besar kerukunan di tingkat daerah.

“Saat ini sudah terbentuk 512 FKUB di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan komitmen kuat negara dalam menjaga harmoni sosial dan keutuhan bangsa,” jelasnya.

Meski demikian, Adib menekankan bahwa kerukunan tidak hadir secara otomatis.

Kerukunan harus dirawat, dijaga, dan dikelola secara berkelanjutan oleh seluruh elemen masyarakat. 

Karena itu, PKUB Kemenag RI terus mendorong penguatan ruang-ruang pertemuan lintas agama, mulai dari tingkat nasional, regional, hingga desa.

Selain itu, PKUB juga fokus melibatkan generasi muda dalam gerakan kerukunan.

Berbagai program telah dijalankan, seperti Youth Harmony Class, Harmony Talks, Duta Kerukunan, serta penguatan literasi kerukunan di ruang digital. 

PKUB juga meluncurkan aplikasi Si Rukun sebagai sistem deteksi dini konflik sosial berdimensi keagamaan.

Sementara itu, Pj Sekda Bone, Andi Saharuddin, yang mewakili Bupati Bone, menyampaikan bahwa seminar internasional ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari upaya strategis melahirkan agen-agen perdamaian di tengah masyarakat.

“Kerukunan adalah prasyarat utama keutuhan bangsa. Karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat persatuan di tengah kemajemukan,” ujarnya.

Seminar internasional yang digelar FKUB Kabupaten Bone ini diikuti oleh tokoh lintas agama, unsur Forkopimda, akademisi, pemuda, serta pegiat kerukunan. Kegiatan pembukaan ditandai dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian dan persatuan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.