Produk Cabai Aceh Tengah Diminati di Jakarta, Wagub Rano Karno Puji Kualitasnya 
December 22, 2025 09:22 PM

TRIBUNGAYO.COM - Cabai asal Aceh Tengah yang dipasarkan melalui program pasar murah di sejumlah pasar tradisional Jakarta diserbu warga.

Antusiasme tinggi muncul karena harga cabai lebih terjangkau dibandingkan pasaran, sementara kualitasnya tetap dinilai baik ditengah tren kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya komoditas cabai.

Program pasar murah ini digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai langkah menekan lonjakan harga sekaligus menjaga stabilitas pasokan pangan di Ibu Kota.

Salah satu titik yang paling ramai dikunjungi masyarakat adalah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Cabai yang dijual merupakan hasil panen petani dari Aceh Tengah dan daerah sekitarnya.

Sehingga tidak hanya membantu warga Jakarta mendapatkan harga lebih murah.

Tetapi juga mendukung pemasaran hasil pertanian dari daerah penghasil.

Bencana banjir bandang dan longsor yang memutus akses di sejumlah wilayah di Aceh membuat tidak ada pilihan lain bagi petani untuk memasarkan hasil pertaniannya.

Cabai-cabai itu akhirnya diterbangkan melalui pesawat ke Jakarta untuk di pasarkan.

Warga Tertarik dengan Cabai dari Aceh Tengah

Salah seorang pembeli, Dewi (59), warga Karawang, mengaku tertarik membeli cabai asal Aceh Tengah itu karena harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di daerah asalnya. 

Ia mengatakan awalnya datang ke Pasar Senen untuk keperluan lain, namun kemudian melihat adanya pasar murah.

“Saya dari Karawang mau beli obat, terus lihat ada pasar murah.

Cabainya murah, Rp 20.000 per 500 gram, lumayan banget,” ujar Dewi saat ditemui di Pasar Senen Blok III, Senin (22/12/2025), dilansir dari Kompas.com.

Menurut Dewi, harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan harga cabai di Karawang. 

Ia juga mengaku baru pertama kali berbelanja di pasar murah yang digelar pemerintah.

“Kalau di Karawang enggak ada pasar murah seperti ini. Belinya juga enggak perlu pakai KTP, jadi Alhamdulillah,” katanya.

Hal serupa disampaikan Tuti (47), warga Cipinang, Jakarta Timur. 

Ia membeli cabai asal Aceh Tengah setelah melihat pasar murah saat berbelanja di Pasar Senen.

“Kualitasnya bagus. Memang ada sedikit yang mulai busuk, tapi enggak banyak,” ujar Tuti.

Tuti menyebutkan, cabai tersebut dijual dengan harga Rp20.000 per 500 gram atau Rp40.000 per kilogram. 

Harga ini dinilai jauh lebih murah dibandingkan harga cabai di pasaran yang saat ini bisa mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.

“Ini cabai lagi naik, harga Rp 20.000 setegah kilo, kalai sekolo Rp 40.000, kalau biasanya bisa sampai Rp 60.000,” ungkapnya.

Wagub Rano Karno: Kualitasnya Cukup Baik

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mulai mendistribusikan 1,4 ton cabai asal Aceh ke sejumlah pasar di Ibu Kota sebagai upaya menekan harga dan menjaga stabilitas pasokan.

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno mengatakan, cabai asal Aceh tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat karena kualitasnya dinilai sangat baik.

“Dari Aceh kami ambil 1,4 ton, yang berbahagia bahwa kami bisa mendistribusikan cabai-cabai yang memang dari Aceh yang datang ke Jakarta,”

“Dan alhamdulillah ternyata banyak sekali orang yang beli. Kualitasnya cukup baik, sangat baik ya,” ungkap Rano.

Rano menjelaskan, kebutuhan cabai di Jakarta mencapai sekitar 120 ton per hari. 

Karena itu, pengawasan kualitas dan kesinambungan pasokan menjadi hal yang sangat penting.

“Jadi bayangkan teman-teman, kebutuhan cabai Jakarta setiap hari 120 ton. Luar biasa potensinya,” ujarnya.

"Artinya, selain kami mengontrol masalah kualitas, juga saya tugaskan hati-hati jangan sampai, maaf kadang-kadang kita lalai, misal ada kimia, ada boraks, ada segala macam," kata dia lagi.

Ia memastikan, seluruh cabai asal Aceh tersebut dijual melalui sejumlah gerai milik Perumda Pasar Jaya.

Dijual Dibawah Harga Pasar

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menyampaikan, cabai asal Aceh dijual dengan harga dibawah harga pasar untuk membantu masyarakat.

“Ini sekarang sebagai contoh kami jual sekitar Rp 40.000 per kilo, tapi di harga di pasaran Rp 50.000 lebih, Bu. Rp 60.000-an,” kata Agus.

Agus menambahkan, pasokan cabai dari Aceh merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Pertanian, sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, sebagai langkah menjaga stabilitas harga pangan di Jakarta. (*)

Baca juga: Jalur Distribusi Lumpuh, Harga Beras Melambung dan Cabai Merah Anjlok di Bener Meriah

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.