Peneliti UGM Serahkan Peta Strategis Wilayah Kulon Progo: Potensi SDA hingga Risiko Bencana
December 23, 2025 01:14 AM

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tim peneliti dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyerahkan hasil kajiannya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo. 

Penyerahan hasil kajian tim peneliti UGM itu dilakukan pada Senin (22/12/2025).

Ketua Tim Peneliti Departemen Teknik Geodesi UGM, Prof. Leni Sophia Heliani menyampaikan bahwa hasil kajiannya berupa 5 buah peta hasil pemetaan strategis terkait wilayah Kulon Progo.

"Meliputi pemetaan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan pariwisata, pemetaan ortofoto untuk pendataan tanah, hingga pemetaan wilayah risiko bencana," jelas Leni memberikan keterangannya.

Perubahan ketinggian tanah 

Selain pemetaan, pihaknya juga melakukan penelitian secara khusus pada stabilitas infrastruktur di wilayah selatan Kulon Progo.

Berdasarkan kajian dengan teknologi satelit InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar), terdeteksi ada perubahan ketinggian tanah di wilayah tersebut.

Perubahan ketinggian tanah diduga terjadi karena dua faktor, antara beban infrastruktur atau pengambilan air tanah. Leni mengatakan pihaknya juga melihat potensi bencana tinggi di wilayah Kapanewon Samigaluh.

"Sebab Samigaluh berada di area perbukitan yang bisa longsor sewaktu-waktu, terutama saat musim penghujan," ujarnya.

Potensi garam

Leni bersama peneliti lainnya juga melihat potensi pengembangan industri garam rakyat di Kulon Progo. Potensinya terutama berada di sepanjang pesisir selatan.

Pihaknya menilai Pemkab Kulon Progo bisa mengoptimalkan potensi tersebut.

Apalagi kebutuhan garam dalam negeri tinggi dan selalu meningkat, sampai harus dipenuhi dengan cara impor dari luar negeri.

"Pengembangan potensi tersebut bisa menekan angka impor garam untuk nasional," kata Leni.

Respons Bupati

Bupati Kulon Progo Agung Setyawan merespon positif hasil kajian dari peneliti UGM tersebut.

Ia menilai hasil pemetaan tersebut sangat penting sebagai dasar pengambilan kebijakan bagi jajarannya ke depan.

Ia pun memastikan akan menindaklanjuti hasil kajian yang sudah dilakukan. Seperti memperbaharui data peruntukan bidang tanah mengacu pada pemetaan ortofoto hasil penelitian UGM.

"Pembaharuan data peruntukan bidang tanah tersebut bisa dioptimalkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD)," jelas Agung.(alx)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.