SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Di tengah duka dan kelelahan masyarakat akibat banjir besar yang melanda Aceh pada akhir November 2025, harapan kembali hadir melalui langkah nyata kepedulian.
Yayasan Pendidikan Kemaritiman Indonesia atau Yapimdo turun langsung menyalurkan bantuan beras dan ikan kepada para korban terdampak di berbagai titik lokasi banjir.
Terutama di wilayah yang belum merata mendapatkan sembako.
Banjir dan tanah longsor yang menerjang beberapa kabupaten di Aceh telah memaksa ribuan warga mengungsi, meninggalkan rumah, harta benda, dan sebagian besar aktivitas keseharian mereka.
Di tengah situasi sulit ini, kebutuhan pangan menjadi tantangan terbesar yang dirasakan para pengungsi.
Ketua Yayasan, Ichsan Rusydi, S.St.Pi., M.P, menyampaikan donasi ini merupakan sumbangan dari rakyat Indonesia.
Baca juga: Relawan UAR Layani Bekam Gratis untuk Korban Banjir Aceh dan Sumatra Utara
Penyaluran kebutuhan pangan ia pimpin bersama tim relawan di lapangan.
Bantuan itu berupa satu ton beras dan 150 ikan beku, 200 kaleng susu, dan 200 pack biscuit.
Sebelumnya, kata Ichsan, mereka memberikan santunan kepada mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan USK asal Padang yang kedua orang tuanya meninggal dalam musibah banjir dan tanah longsor.
Ichsan berharap kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi setidaknya untuk beberapa hari ke depan.
“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan harapan.
Saudara-saudara kita di pengungsian sedang berjuang, dan sudah selayaknya kita hadir untuk meringankan beban mereka,” ungkap Ichsan Rusydi.
Baca juga: PPNI Bireuen Salurkan Bantuan Sembako dan Obat-obatan untuk Korban Banjir
Di lokasi daerah banjir dan pengungsian, suasana haru terlihat ketika para relawan membagikan paket bantuan dari rumah warga hingga ke meunasah tempat warga mengungsi banyak warga yang menyampaikan rasa syukur mendalam atas perhatian dan kepedulian yang diberikan.
Seorang warga penerima bantuan menyampaikan dalam kondisi seperti ini, bantuan beras, ikan, susu dan biskuit sangat berarti bagi mereka.
"Karena selama dua minggu berjalan, kami makan nasi dan ikan asin, kadang nasi sama telur ikan, tapi telur ikan kan mahal sekarang, jadi sudah tepat ikan yang dibagikan kepada warga.
Terima kasih kepada dermawan semua yang peduli,” kata seorang pengungsi.
Aksi kemanusiaan ini merupakan wujud konsistensi Yayasan Pendidikan Kemaritiman Indonesia dalam mendampingi masyarakat terutama di daerah pesisir dan maritim.
Tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam kondisi darurat kemanusiaan.
Baca juga: Pascabanjir, Polisi Bersihkan Lumpur di Lingkungan SDN 12 Samudera Aceh Utara
Ichsan Rusydi menegaskan bahwa dukungan kepada masyarakat Aceh tidak berhenti sampai di sini. Upaya lanjutan akan terus diupayakan seiring proses pemulihan pascabencana.
Melalui gerakan kecil yang bernilai dan dampak besar ini, Ichsan Rusydi yang juga Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan USK ini berharap dapat menguatkan kembali semangat masyarakat Aceh untuk bangkit dari musibah.
"Karena di balik setiap bencana, selalu ada ruang bagi kemanusiaan untuk menyinari jalan menuju pemulihan dan bangkit kembali untuk lebih baik," ucapnya. (*)