4 Fakta Jembatan Mahulu Samarinda Rusak Ditabrak Tongkang Batu Bara, Ini Sejarahnya
December 23, 2025 04:58 PM

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA –  Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami kerusakan setelah ditabrak kapal tongkang bermuatan batu bara pada Selasa (23/12/2025) pukul 05.30 Wita.

Kerusakan terjadi di pada Pilar 6 Jembatan Mahulu.

Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang dengan Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang di Kota Samarinda itu ditabrak tongkang dengan nomor lambung M80-1302 yang ditarik Tugboat KD 2018.

Tongkang tersebut berasal dari hulu Sungai Mahakam menuju muara dengan membawa ribuan metrik ton batu bara sebelum akhirnya menghantam pilar jembatan.

Baca juga: PUPR Kaltim Temukan Adanya Kerusakan Pasca Jembatan Mahulu Samarinda Ditabrak Ponton Batubara

KSOP Samarinda Lakukan Pemeriksaan Awal

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda langsung memonitor insiden ini. 

Kabid Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP, Capt. Yudi, menyebut pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

“Anggota kami sudah melakukan cek ke TKP, hasilnya nanti akan kami informasikan kembali,” ujarnya singkat.

Dari pantauan TribunKaltim.co di lokasi, jembatan yang dibangun pertengahan tahun 2006 itu masih beroperasi. 

JEMBATAN DITABRAK PONTON– Kerusakan baret di pilar Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pasca ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara Selasa (23/12/2025) pukul 05.30 Wita.(TRIBUNKALTIM.CO/Mohammad Fairoussaniy)
JEMBATAN DITABRAK PONTON– Kerusakan baret di pilar Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pasca ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara Selasa (23/12/2025) pukul 05.30 Wita.(TRIBUNKALTIM.CO/Mohammad Fairoussaniy) (TRIBUN KALTIM/Mohammad Fairoussaniy)

Kendaraan tetap melintas di atas jembatan, sementara kapal pandu terlihat berada di sekitar lokasi.

Dugaan awal menyebut tali penarik tongkang putus sehingga kapal hanyut dan menabrak pilar jembatan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jembatan Mahulu Samarinda Rusak Pasca Ditabrak Kapal Ponton Muatan Batubara

Kerusakan pada Pilar 6

Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim memastikan adanya kerusakan pada Pilar 6 (P6) jembatan, yang merupakan struktur krusial penopang bentang utama. 

Pengecekan di lapangan juga langsung dilakukan untuk meninjau langsung kondisi struktur jembatan.

Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menegaskan bahwa hasil pantauan visual menunjukkan adanya pecahan beton di bagian bawah pilar.

“P6 ini menopang bentang utama dan bentang pengikat, serta ada pecahan,” jelasnya.

Tim teknis akan melakukan analisis deformasi menggunakan alat ukur presisi untuk memastikan apakah terjadi pergeseran struktur.

JEMBATAN DITABRAK PONTON– Kerusakan baret di pilar Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pasca ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara Selasa (23/12/2025) pukul 05.30 Wita.(TRIBUNKALTIM.CO/Mohammad Fairoussaniy)
JEMBATAN DITABRAK PONTON– Kerusakan baret di pilar Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pasca ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara Selasa (23/12/2025) pukul 05.30 Wita.(TRIBUNKALTIM.CO/Mohammad Fairoussaniy) (TRIBUN KALTIM/Mohammad Fairoussaniy)

Nanda, sapaan akrab Kadis PUPR-Pera Kaltim, juga turut menekankan akan melakukan analisis deformasi.

Pasalnya, secara kasat mata, tim belum bisa memastikan apakah terjadi deformasi (perubahan bentuk/pergeseran) pada struktur jembatan.
 
“Langkah teknis, kami akan segera melakukan pengukuran menggunakan alat ukur presisi (alat tembak) untuk mengecek ada tidaknya pergeseran antar tiang atau dari tiang ke tiang,” tukasnya.

Baca juga: Viral Video Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Mahulu Samarinda

Terancam Ditutup

PUPR Kaltim menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Dishub, Satpol PP, Polairud, dan Satlantas untuk menentukan langkah lanjutan.

Hasil investigasi teknis akan menjadi dasar apakah jembatan perlu ditutup sementara atau diberlakukan pembatasan bagi kendaraan berbeban berat.

“Kami harus memastikan terlebih dahulu apakah jembatan ini masih aman untuk dilalui kendaraan beban berat atau tidak,” tegas Firnanda.

Masyarakat diimbau tetap waspada saat melintasi jembatan dan mengikuti arahan petugas di lapangan. 

Sejarah Jembatan Mahulu

Jembatan Mahakam Ulu (disingkat Mahulu) adalah sebuah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. 

Dilansir dari Wikipedia, jembatan yang membentang di atas aliran sungai Mahakam ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 799 meter.

Pada 4 September 2020, nama Abdoel Moeis Hassan dijadikan nama Jembatan Mahulu dengan SK Wali Kota Samarinda Nomor 620/304/HK-KS/IX/2020 yang ditandatangani Syaharie Jaang.

Abdoel Moeis Hassan adalah pemimpin Republiken atau pejuang pro-Republik Indonesia di Kalimantan Timur dalam jalur perjuangan diplomasi organisasi Ikatan Nasional Indonesia (INI) dan Front Nasional.

Baca juga: Tekan Angka Perundungan, PKPR Puskesmas Ujoh Bilang Mahulu Gelar Sosialisasi Pelayanan Konseling

Pembangunan

Jembatan Mahulu dibangun pada pertengahan tahun 2006 dengan dana lebih dari Rp 265 miliar yang sebagian besar berasal dari APBD Kalimantan Timur.

Dalam pembangunanya sempat terbengkalai dan molor dari target selesai pada akhir 2007 terlebih setelah tiga kali ditabrak ponton batu bara hingga tiang penyangga agak berputar.

Awalnya jembatan ini akan digunakan sebagai antisipasi kemacetan pada saat PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur.

 Akan tetapi jembatan ini tak bisa digunakan saat PON XVII karena pembangunannya yang belum selesai dan molor dari target semula.

Kemudian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Mahulu pada tanggal 15 Juli 2009, bersamaan dengan proyek-proyek lain yang sedang digiatkan di Kalimantan Timur.

Struktur jembatan

Jembatan Mahakam Ulu memiliki bentang tengah 200 meter dengan panjang keseluruhan jembatan 799,8 meter.

Panjang jembatan itu belum termasuk jalan pendekat. Lebar jembatan adalah 11 meter, sementara tinggi jembatan dengan permukaan air sungai tercatat 18 meter.

Jembatan ini mempunyai bentang lingkar baja yang menjadi ciri khas jembatan ini. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.