MIPA Bukan Sekadar Jadi Ilmuwan, GO dan FMIPA UI Kupas Strategi Lulus dan Prospek Karier Masa Depan
December 23, 2025 05:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Belajar sains masih kerap dipersepsikan sebatas mengarah pada profesi ilmuwan atau peneliti.

Padahal, di era perkembangan teknologi yang begitu cepat dan inovasi yang terus bermunculan, keilmuan sains atau yang biasa kita sebut MIPA justru menjadi fondasi penting bagi berbagai sektor strategis.

Sains tidak lagi berdiri sendiri sebagai ilmu murni, melainkan menjadi penggerak utama kemajuan teknologi dan industri.

Berbekal dasar keilmuan tersebut, lulusan MIPA memiliki peluang karier yang semakin luas.

 Bidang-bidang seperti artificial intelligence hingga quantum computing membutuhkan kemampuan analisis dan pemodelan yang kuat dari disiplin sains. 

Hal ini menunjukkan bahwa memilih jurusan MIPA merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan masa depan.

Maka dari itu, pemahaman mengenai dunia MIPA, termasuk peluang studi dan strategi menembus perguruan tinggi, perlu diperkenalkan sejak dini kepada siswa SMA. 

Berangkat dari kebutuhan tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) bekerja sama dengan Ganesha Operation menggelar Webinar Sosialisasi dan Strategi Lulus FMIPA Universitas Indonesia sebagai wadah informasi dan pendampingan bagi siswa yang berminat melanjutkan studi di bidang sains.

GO dan FMIPA UI Gelar Webinar Sosialisasi dan Strategi Lulus

Webinar tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 20 Desember 2025 dan disiarkan secara langsung melalui YouTube Official Ganesha Operation serta platform Zoom, sehingga dapat diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. 

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Dr. Djati Handoko, S.Si., M.Si., Kepala Departemen Fisika FMIPA UI, serta Prof. Dr. Ir. Bob Foster, M.M., Direktur Utama Ganesha Operation, yang masing-masing membagikan perspektif akademik dan strategi persiapan masuk perguruan tinggi.

Melalui webinar ini, peserta diajak memahami gambaran umum FMIPA UI, karakteristik pembelajaran, serta jalur yang dapat ditempuh untuk masuk menjadi bagian dari mahasiswa FMIPA UI. 

Kegiatan ini juga bertujuan membantu siswa mempersiapkan diri secara lebih terarah, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga pemahaman tentang dunia sains di perguruan tinggi.

Baca juga: Kerja Sama GO, Disdik, dan Kemenag Jambi Hadirkan Webinar Persiapan Masuk PTN/PTKIN

Ganesha Operation Tekankan Pentingnya Strategi Hadapi Ketatnya Seleksi PTN

Dalam sesi pertama webinar, Direktur Utama Ganesha Operation, Prof. Dr. Ir. Bob Foster, M.M., menekankan, persaingan masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia merupakan kompetisi yang sangat ketat dan tidak bisa dihadapi tanpa persiapan yang matang. 

Ia menegaskan, strategi menjadi faktor kunci agar siswa tidak hanya sekadar mencoba, tetapi benar-benar memiliki peluang untuk lolos ke PTN impian, termasuk FMIPA UI.

Ia memaparkan bahwa jumlah siswa kelas XII SMA, SMK, dan MA di Indonesia pada 2025 mencapai lebih dari 5,4 juta orang, dengan tingkat kegagalan seleksi SNBP dan SNBT yang masih sangat tinggi. 

Bahkan, secara nasional persentase siswa yang belum berhasil menembus PTN mencapai sekitar 91 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tanpa strategi belajar yang tepat, risiko kegagalan akan semakin besar.

Lebih lanjut, Prof. Bob Foster menyoroti betapa ketatnya persaingan masuk perguruan tinggi negeri salah satu contohnya pada jalur SNBP, khususnya untuk masuk ke FMIPA UI. 

Ia memaparkan, pada seleksi tahun 2025, FMIPA UI memiliki tujuh program studi dengan jumlah peminat yang jauh melampaui daya tampung. 

Pada Program Studi Matematika, misalnya, tercatat sebanyak 243 peminat, sementara tingkat kelulusan hanya sekitar 8,2 persen, sehingga lebih dari 91 persen peserta dinyatakan tidak lolos. 

Kondisi serupa juga terjadi di program studi lain, seperti Fisika dengan tingkat kegagalan sekitar 79 persen, Biologi 85 persen, Geografi 84 persen, Geofisika hampir 88 persen, hingga Geologi yang mencatat tingkat kegagalan mencapai sekitar 90 persen. 

Wah, persaingan yang sangat ketat ya untuk masuk ke jurusan-jurusan di FMIPA UI.

Sebagai bentuk pendampingan, Ganesha Operation menerapkan pendekatan Formula 3B yakni Belajar, Berlatih, dan Bertanding. 

Melalui formula ini, siswa dengan berbagai latar belakang kemampuan dibina secara sistematis agar mampu meningkatkan performa akademik dan daya saing. 

GO juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi melalui aplikasi GO Expert, yang memungkinkan siswa belajar dan mengikuti try out berbasis komputer, dengan basis sistem penilaian Item Response Theory (IRT). 

Pendekatan tersebut menegaskan peran Ganesha Operation sebagai training center yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga membentuk kesiapan mental dan strategi siswa dalam menghadapi seleksi masuk PTN.

Paparkan Keunggulan Akademik dan Peluang Studi di FMIPA UI

Sesi berikutnya diisi oleh Dr. Djati Handoko, S.Si., M.Si., Kepala Departemen Fisika FMIPA UI, yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai karakteristik pembelajaran dan keunggulan FMIPA UI. 

Ia mengapresiasi strategi pendampingan yang dilakukan Ganesha Operation, sekaligus menegaskan bahwa fase transisi dari SMA ke perguruan tinggi merupakan tahap dengan tingkat persaingan paling ketat yang perlu dihadapi siswa dengan kesiapan matang.

FMIPA UI sendiri mengusung tagline "Science Reborn: Unggul, Impactful untuk Indonesia", yang mencerminkan komitmen fakultas dalam mengembangkan sains yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. 

Saat ini, FMIPA UI menaungi enam departemen, yakni Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, serta program studi Geologi dan Geofisika dalam rumpun Geosains.

Dari sisi reputasi akademik, FMIPA UI menempati posisi strategis baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Sejumlah bidang ilmunya tercatat dalam pemeringkatan QS World University Rankings by Subject 2025, dengan Geography dan Biological Sciences berada di peringkat pertama di Indonesia, disusul Mathematics serta Physics and Astronomy di peringkat kedua nasional, dan Chemistry di peringkat ketiga. 

Capaian ini memperkuat posisi FMIPA UI sebagai salah satu pusat pengembangan sains terkemuka di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Dr. Djati juga menyoroti sejumlah program studi yang memiliki prospek strategis, salah satunya Fisika Medis, yang saat ini semakin diminati seiring kebijakan Kementerian Kesehatan yang mewajibkan rumah sakit memiliki tenaga fisikawan medis. 

Menariknya, program studi ini masih sangat terbatas di Indonesia dan UI menjadi salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakannya. 

Ke depan, FMIPA UI juga akan membuka Kelas Khusus Internasional (KKI) pada 2026 untuk program Sarjana Kimia, Fisika, dan Biologi, bekerja sama dengan The University of Queensland dan Monash University di Australia.

Dari sisi kualitas pendidikan, seluruh program studi sarjana di FMIPA UI telah terakreditasi unggul, didukung oleh dosen-dosen yang sebagian di antaranya masuk dalam 2 persen peneliti terbaik dunia. 

FMIPA UI juga memberikan perhatian pada kesejahteraan mahasiswa melalui Layanan Bimbingan Konseling Mahasiswa (BKM), yang menyediakan fasilitas pendampingan kesehatan mental.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa lulusan FMIPA UI memiliki peluang kontribusi yang luas di berbagai sektor strategis masa depan, mulai dari kecerdasan buatan, nano teknologi, dan quantum computing, hingga bidang energi, kesehatan, lingkungan, bioteknologi, genomik, serta pengembangan internet of things. 

Hal ini menunjukkan, pendidikan MIPA di UI dirancang tidak hanya untuk kebutuhan akademik, tetapi juga untuk menjawab tantangan industri dan pembangunan nasional.

Mahasiswa FMIPA UI Bagikan Pengalaman dan Motivasi Belajar Sains

Selain paparan dari para narasumber, webinar ini juga menghadirkan Chila, mahasiswa berprestasi FMIPA UI dari Program Studi Fisika angkatan 2023, yang berbagi pengalaman langsung menjalani perkuliahan di lingkungan FMIPA UI. 

Melalui ceritanya, peserta diajak melihat kehidupan mahasiswa FMIPA UI dari sudut pandang yang lebih dekat dan nyata.

Chila mengungkapkan, selama menempuh studi di FMIPA UI, ia aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. 

Ia tercatat pernah menjabat sebagai President of Robotics Team UI, salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang teknologi dan inovasi. 

Keterlibatan tersebut menjadi ruang baginya untuk mengembangkan minat, kepemimpinan, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah.

Menurut Chila, fisika bukan sekadar kumpulan teori atau ilmu yang hanya mengantarkan seseorang menjadi ilmuwan. 

Fisika justru merupakan fondasi penting bagi berbagai inovasi teknologi. 

Melalui pemahaman fisika, mahasiswa dapat memiliki landasan kuat untuk mempelajari dan mengembangkan teknologi terkini, termasuk di bidang robotika dan sistem cerdas.

Melalui pengalamannya, Chila berpesan kepada siswa SMA agar tidak ragu memilih jurusan MIPA jika memiliki ketertarikan pada sains dan teknologi. 

Dengan kemauan belajar, keberanian menghadapi tantangan, serta pemanfaatan berbagai kesempatan pengembangan diri, studi MIPA dapat menjadi pintu menuju masa depan yang luas dan penuh peluang.

Mempersiapkan Diri Sejak Dini Menuju FMIPA UI

Melalui kegiatan ini, ditegaskan bahwa memilih jurusan MIPA bukan sekadar menentukan bidang studi, melainkan langkah strategis untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan masa depan. 

Webinar Sosialisasi dan Strategi Lulus FMIPA Universitas Indonesia diharapkan dapat membantu siswa memahami potensi diri, peluang karier, serta jalur pendidikan yang dapat ditempuh di bidang sains. 

Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat sejak dini, peluang untuk melanjutkan studi di FMIPA UI pun semakin terbuka. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.