TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa hampir satu tahun berlalu sejak Shin Tae-yong resmi meninggalkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Kepergian Shin Tae-yong itu menandai berakhirnya sebuah era yang identik dengan transformasi besar sepak bola Tanah Air.
Kini, bagaimana nasib ranking FIFA Timnas Indonesia setelah setahun tanpa Shin Tae-yong?
Shin Tae-yong sendiri dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025 silam.
Kala itu, juru taktik asal Korea Selatan itu diberhentikan berdasarkan evaluasi dari federasi.
Kabarnya, salah faktor pemecatan STY gegara masalah dinamika di ruang ganti skuad Timnas Indonesia.
Sebelum dipecat Shin Tae-yong berhasil mengankat ranking FIFA di urutan 127 dunia berdasarkan update ranking FIFA pada 19 Desember 2025.
Usaha Shin Tae-yong untuk mengangkat martabat Garuda di ranking FIFA tentu juga tak mudah.
Datang melatih Timnas Indonesia pada Januari 2020, kala itu Skuad Garuda di peringkat 173 dunia.
Selain itu, pandemi covid juga membuat transformasi sepak bola Indonesia cukup terhambat.
Nyatanya, Shin Tae-yong tak menyerah begitu saja.
Selama periode lima tahun menukangi Timnas Indonesia, ia berhasil mengukir tinta emas salah satunya membawa Garuda lolos untuk pertama kalinya ke Piala Asia lewat jalur kualifikasi.
Kemudian pertama kalinya membawa Timnas Indonesia menembus babak 16 besar Piala Asia.
Lalu mencetak sejarah dengan berhasil mengantar Timnas Indonesia untuk pertama kalinya lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam periode lima tahun tersebut, Shin Tae-yong juga sukses mengatrol ranking FIFA Timnas Indonesia dari urutan 173 hingga 127 dunia.
Artinya, kenaikan STY mampu membawa Garuda naik 46 peringkat di ranking FIFA.
Baca juga: Update Ranking FIFA ASEAN: Malaysia Terjun Bebas, Timnas Indonesia Pepet Harimau Malaya
Lalu bagaimana jadinya nasib Timnas Indonesia setelah Shin Tae-yong pergi?
Meski Shin Tae-yong telah pergi, Timnas Indonesia tetap mendapat kenaikan ranking di FIFA namun tidak begitu signifikan.
Dilansir dari situs resmi FIFA, dalam periode setahun dari Desember 2024 hingga Desemeber 2025, Timnas Indonesia naik terus rankingnya dari peringkat ke-127 dan kini di peringkat 122.
Adapun Timnas Indonesia pernah berada di posisi tertinggi dalam periode tersebut saat bertengger di peringkat ke-118 dunia pada bulan Juli 2025.
Ketika itu, Timnas Indonesia petik hasil-hasil positif dari lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Indonesia menang atas China 1-0 dan kalah dari Jepang 0-6.
Sayangnya setelah itu, posisi Indonesia turun lagi. Pada November kemarin, Indonesia pun absen dari laga uji coba FIFA Matchday sehingga tidak bisa memetik poin.
Meski tak mengalami penurunan di ranking FIFA, namun Timnas Indonesia dihantam berbagai kegagalan setelah Shin Tae-yong pergi.
Di level U23, Timnas Indonesia gagal total di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Mengingat Indonesia semifinalis tahun lalu, pantas kalau ada harapan besar, bagi Skuad Garuda.
Di babak kualifikasi, Indonesia kalah bersaing dengan Korea Selatan. Dalam tiga pertandingan, Indonesia sekali menang, sekali imbang, dan sekali menelan kekalahan.
2. Gagal Total di SEA Games 2025
Kegagalan berikutnya juga tersaji di ajang SEA Games 2025.
Keputusan PSSI yang menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih kepala dengan track record medali emas di edisi sebelumnya justru gagal total.
Timnas Indonesia bahkan mencatatkan kekalahan pertama dari Filipina di ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara.
Indonesia gagal lolos fase grup SEA Games lagi setelah dua windu. Terakhir kali Indonesia tak melaju ke semifinal SEA Games saat 2009 di Laos.
3. Gagal Lolos Piala Dunia 2026
Terakhir, kegagalan paling besar yakni saat mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 harus dikubur dalam-dalam.
Setelah ditinggal Shin Tae-yong, Indonesia memang masih lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tapi, Indonesia babak belur saat melawan Arab Saudi dan Irak.
Kondisi ini tentu wajib dievaluasi oleh PSSI jelang menatap tahun baru.
Kini langkah pertama, PSSI harus segera menunjuk pelatih Timnas Indonesia yang sudah sejak bulan Oktober tak memiliki pemimpin.
Bahkan, sekadar carataker pun juga tidak ditunjuk oleh PSSI.
Selanjutnya, Timnas Indonesia sudah ditunggu beberapa agenda di 2026. Mulai dari tuan rumah FIFA Series yang akan digelar pada Maret 2026 hingga Piala AFF 2026.
Harapannya, PSSI dan Timnas Indonesia dapat berbenah dan meraih hasil yang lebih baik demi mewujudkan blue print menembus 100 besar di ranking FIFA.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)