Kronologi Kecelakaan Alat Berat di Telomoyo, Terjun 3 Kali Hingga Masuk Sungai di Banyubiru
December 23, 2025 07:50 PM

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Siang yang semula tenang di Dusun Gilang, Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, mendadak berubah ricuh. 

Selasa (23/12/2025) sekitar tengah hari, warga berhamburan keluar rumah setelah suara benturan keras memecah udara dari Jalan Banyubiru–Kopeng, tepatnya di tanjakan curam menuju Desa Sepakung, sebelum lereng Gunung Telomoyo.

Sebuah alat berat ekskavator jenis backhoe yang diangkut truk towing terjun ke sungai kecil di tepi jalan. 

Posisi backhoe itu terbalik, terjun sedalam sekitar empat meter dari badan jalan aspal. 

Baca juga: Potret Mbak Ita Fashion Show di Lapas Bulu Semarang, Ditonton Wali Kota Agustina Wilujeng

Baca juga: Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Apresiasi Fashion Show Batik Nusantara di Lapas Perempuan

Beberapa warga berteriak panik, berharap operator di dalamnya selamat.

Sumiani (50), warga yang rumahnya persis di seberang lokasi kejadian, menjadi satu di antara saksi mata. 

Dia bahkan sempat merekam detik-detik sebelum insiden terjadi. 

Dalam videonya, tampak truk towing yang mengangkut backhoe tampak kewalahan menghadapi tanjakan.

“Semula truk yang mengangkut backhoe itu tidak kuat menanjak. 

Rencananya alat itu mau dipakai untuk pembangunan di Balong, Desa Sepakung,” kata Sumiani. 

Dari lokasi kejadian ke Desa Sepakung berjarak sekitar lima kilometer, sementara ke puncak Telomoyo sekitar 10 kilometer.

Menurut dia, setelah truk tak sanggup menanjak, backhoe hendak diturunkan sementara. 

Rantai pengikat dilepas. 

Namun, kondisi besi yang licin membuat alat berat itu justru meluncur mundur tak terkendali.

“Begitu rantainya dilepas, backhoe langsung mundur dan jatuh ke jalan. 

Setelah itu terguling, terguling lagi, lalu jatuh ke sungai. 

Total tergulingnya tiga kali,” imbuh dia.

Sumiani mengaku syok saat melihat kejadian tersebut. 

Saat merekam, tangannya gemetar. 

Suara benturannya sangat keras dan nyaris mengenai kandang kambing di samping jalan. “Tapi kandangnya tidak apa-apa,” ungkap Sumiani.

Tak lama setelah kejadian, Sumiani bersama warga lain mendekat untuk memastikan kondisi operator. 

Dari dalam backhoe yang masih menyala, operator keluar dengan usahanya sendiri sebelum mesin dimatikan.

“Operatornya luka di kepala dan pinggang, tapi tidak serius, sekarang sudah pulang. 

Orangnya bukan warga sini, jadi kami belum tahu identitasnya,” jelas Sumiani.

Hingga sore menjelang petang, backhoe tersebut masih terbalik di dasar sungai kecil.

Rencananya, proses evakuasi akan dilakukan pada malam hari dengan menunggu kedatangan alat berat lain.

Akibat insiden itu, sejumlah kerusakan terlihat di sekitar lokasi. 

Bahu jalan mengalami retak dan sebagian hancur. 

Saluran air di sungai juga rusak sehingga menimbulkan kebocoran. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.