Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul memprediksi jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Gunungkidul selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini mencapai sekitar 240.000 kendaraan.
Angka tersebut diperkirakan tidak jauh berbeda dibandingkan dengan volume kendaraan pada periode libur Nataru tahun lalu.
Kepala Dishub Gunungkidul, Irawan Jatmiko, mengatakan lonjakan kendaraan umumnya terjadi seiring meningkatnya arus wisatawan dan pemudik yang memanfaatkan libur akhir tahun untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Gunungkidul.
“Perkiraan jumlah kendaraan yang masuk ke Gunungkidul selama libur Nataru sekitar 240 ribu kendaraan. Jumlahnya relatif sama dengan tahun lalu,” kata Irawan, Selasa (23/12/2025).
Seiring dengan tingginya volume kendaraan tersebut, Dishub Gunungkidul mengeluarkan imbauan khusus kepada wisatawan dan pemudik untuk menghindari sejumlah jalur yang dinilai rawan kecelakaan.
Dua titik yang menjadi perhatian utama adalah tanjakan Bundelan serta tanjakan menuju kawasan wisata Obelix Sea View–Bukit Paralayang.
Menurut Irawan, kedua jalur tersebut memiliki tingkat kemiringan yang cukup curam dan kerap menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas, terutama saat arus kendaraan meningkat tajam pada masa libur panjang.
“Untuk keselamatan bersama, kami mengimbau wisatawan maupun pemudik agar tidak melalui tanjakan Bundelan dan tanjakan menuju Obelix Sea View–Bukit Paralayang, khususnya bagi kendaraan bermuatan berat atau bermesin kecil,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Gunungkidul telah menyiapkan jalur alternatif yang dinilai lebih aman untuk dilalui.
Pengguna jalan yang hendak menghindari tanjakan Bundelan diarahkan melewati jalur Sambeng.
Sementara itu, akses menuju kawasan wisata Paralayang dan Obelix Sea View disarankan melalui Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
“Jalur alternatif tersebut memiliki kontur jalan yang lebih landai dan relatif aman dilalui berbagai jenis kendaraan. Pengalihan ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di jalur tanjakan yang rawan,” kata Irawan.
Baca juga: Seorang Warga Rongkop Gunungkidul Meninggal Usai Tersengat Listrik Saat Bongkar Tenda Hajatan
Selain pengaturan jalur, Dishub Gunungkidul juga mengingatkan para pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan.
Pengecekan rem, mesin, serta sistem pendingin kendaraan dinilai penting untuk mencegah gangguan teknis, terutama saat melintasi jalur perbukitan.
“Keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas. Kami berharap masyarakat mematuhi imbauan ini agar perjalanan selama libur Nataru dapat berlangsung aman dan nyaman,” terangnya.
Terpisah, Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, menyatakan dukungannya terhadap langkah antisipatif yang dilakukan Dinas Perhubungan dalam menghadapi lonjakan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Menurut dia, prediksi masuknya sekitar 240.000 kendaraan harus diimbangi dengan pengelolaan lalu lintas yang matang agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan.
“Keselamatan masyarakat dan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Imbauan Dishub untuk menghindari jalur-jalur tanjakan yang rawan sudah tepat dan perlu dipatuhi bersama,” kata Endang.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah kalurahan, untuk memperkuat koordinasi di lapangan.
DPRD Gunungkidul, kata dia, mendorong agar pengawasan di titik-titik rawan kecelakaan dan jalur alternatif diperketat selama masa libur Nataru.
“Dengan kerja sama lintas sektor dan kedisiplinan pengguna jalan, kami berharap libur Nataru di Gunungkidul tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga aman dan nyaman bagi semua pihak,” urainya. (*)