TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) mencari nakhoda baru untuk lima tahun ke depan.
Masa jabatan Taufan Pawe sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel periode 2020-2025 telah selesai pada akhir November 2025.
Ada empat figur dijagokan akan maju bertarung, yakni Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari.
Ada pula anggota DPR RI Taufan Pawe, Wali Kota Makassar periode 2004-2014 Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Bupati Gowa periode 2016-2025 Adnan Purichta Ichsan bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi nomor satu partai berlambang pohon beringin ini.
Namun, nama Munafri Arifuddin dan Andi Ina Kartika Sari menjadi dua sosok diunggulkan.
Pasalnya, dua calon ini terbilang muda dan memiliki rekam jejak bagus.
Pakar Politik Universitas Hasanuddin Adi Suryadi Culla mengatakan, tipologi figur bisa diidentifikasi pada level usia.
Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin dan Andi Ina lebih mudah dibandingkan IAS dan Taufan Pawe.
Kedua figur yang menguat, bisa saja saling berhadapan atau justru saling berkoalisi.
Sebab, sekarang pasti masih proses penjajakan semua calon.
“Figur seperti Appi dan Andi Ina punya keunggulan masing-masing yang bisa bersaing kalau saling berhadapan. Kemungkinan lain bisa berkoalisi, karena sekarang masih cair,” tuturnya.
Suryadi Culla menyebut, Appi membuat Golkar survive menjadi yang kompetitif, terutama mengembalikan posisi Golkar sebagai partai dominan kembali.
Apalagi, Appi memimpin Kota Makassar yang merupakan epicentrum Sulsel.
Parameter Makassar ini, makanya tantangan dihadapi suami Melinda Aksa itu lebih berat dibandingkan figur dari luar Kota Makassar.
“Keberhasilan sebagai wali kota menjadi patut diperhitungkan karena tidak mudah menjadi Wali Kota Makassar,” tutur dosen Pascasarjana Ilmu Politik dan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unhas ini.
Reputasi Andi Ina tak kalah bagusnya. Politisi berusia 50 tahun ini pernah menjadi Ketua DPRD Sulsel periode 2019-2024.
Suryadi Culla mengatakan, Andi Ina punya pengalaman politik dan birokrasi yang sudah matang.
Makanya, Ia menyebut, Appi dan Andi Ina perlu diberi peluang menuju kursi 01 Golkar.
“Sudah saatnya figur muda mendapat ruang,” sebutnya.
Namun, kata dia, faktor DPP Golkar sebagai variabel penting yang mungkin akan berpengaruh dalam suksesor di Golkar Sulsel nanti.
Lantaran suara yang paling menentukan nantinya ada pada palu dukungan DPP.
“Mengingat rule of the game yang pakem jadi rezim pemilihan di daerah kembali pada otoritas dukungan DPP terhadap calon yang terpilih,” ucapnya. (*)