Menhan Israel: IDF Tak Akan Pernah Pergi dari Gaza, Pemukiman Yahudi di Gaza Utara Segera Berdiri
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Selasa (23/12/2025) melaporkan kalau Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yisrael Katz berjanji kalau tentara negara Zionis tersebut (IDF) akan tetap berada di Jalur Gaza.
Komentar Katz itu dibarengi pernyataan kalau Israel juga berniat menduduki wilayah Gaza secara permanen.
Baca juga: Niat Asli Israel Akhirnya Terlihat: Mau Caplok Gaza Jadi Bagian Negaranya, Hamas: Fantasi!
Lembaga penyiaran resmi Israel, Kan, mengutip pernyataan Katz yang mengatakan:
"Kami tidak akan pernah meninggalkan Jalur Gaza," meskipun gencatan senjata dengan Hamas yang disponsori oleh Amerika Serikat dan negara-negara Arab terus berlanjut.
Katz mengindikasikan kalau Tel Aviv akan segera mulai mendirikan pos-pos pemukiman di Jalur Gaza utara, tetapi Katz tidak menyebutkan daerah-daerah tersebut secara spesifik.
Menurut Katz, lokasi pemukiman baru akan didirikan di Gaza utara, "pada waktu yang tepat".
Mengenai Tepi Barat yang diduduki, menteri Israel bersumpah kalau pemerintah Israel akan terus membangun permukiman, merujuk pada rencana untuk membangun 1.200 unit perumahan baru di permukiman Beit El, di utara Ramallah.
Katz berkomentar, dengan mengatakan: "Kita berada pada tahap penegakan kedaulatan atas seluruh Tepi Barat," demikian katanya.
Baca juga: Emblem Seragam Tentara IDF di Gaza Gambarkan Peta Israel Raya: Dari Yordania, Saudi, hingga Mesir
Tekad yang digaungkan Katz tersebut tampak pada aksi yang ditampilkan Tentara Israel di lapangan.
Di Gaza utara, kendaraan militer dan buldoser Israel memasuki kamp pengungsi Jabalia, tempat pasukan Israel yang semestinya mundur sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Pelanggaran gencatan senjata ini secara terus menerus dilakukan Israel.
"Drone quadcopter Israel melancarkan tembakan hebat sementara pasukan militer meratakan beberapa bangunan dengan buldoser sebelum meninggalkan kamp," tulis laporan Anadolu.
Di Kota Gaza, kendaraan militer yang ditempatkan di zona kuning yang dikuasai Israel melepaskan tembakan ke arah permukiman penduduk di wilayah timur kota.
Tidak ada laporan mengenai korban jiwa.
Tentara Israel juga menyerang Jalur Gaza selatan dan maju ke kamp pengungsi di Gaza tengah.
"Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di beberapa wilayah di Rafah, di selatan, secara bersamaan dengan penembakan artileri dan tembakan dari kendaraan militer di bagian utara kota," kata laporan itu.
Tentara Israel telah melakukan ratusan pelanggaran di Jalur Gaza sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober, yang mengakibatkan kematian 401 warga Palestina.
Tentara Israel telah menewaskan hampir 71.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023.