TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dua hari menjelang Natal serta berbarengan dengan bencana di Sumbar, penjualan hampers mengalami penurunan di kawasan Pondok Kota Padang.
Kendati demikian, penurunan penjualan hampers tidak terlalu signifikan lantaran masih banyak masyarakat yang datang untuk membeli.
Ungkapan itu disampaikan oleh pemilik toko, Henny saat ditemui Tribunpadang.com di Jalan Niaga No.273, Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Selasa (23/12/2025).
Henny mengatakan, penjualan hampers dua hari menjelang Natal memang mengalami penurunan, namun tidak terlalu signifikan.
"Kalau penurunan memang ada, apalagi juga terjadi bencana di Sumbar, namun tetap ada yang datang mencari hampers Natal," ungkapnya.
Baca juga: Lembah Anai Buka Tutup, Dishub Sumbar Kerahkan Petugas Jaga Ketat Jalur Sitinjau Lauik
Kata Henny, tokonya mulai banyak pembeli pada hari kelima jelang Natal. Biasanya, masyarakat sudah mulai mencari hampers.
"Hari kelima jelang Natal itu sudah mulai ramai," kata Henny.
"Di toko saya, sudah terjual sebanyak 1000 hampers pada dua hari jelang Natal," pungkasnya.
Untuk metode penjualan sendiri masih sama dengan tahun lalu, meski di 2025 terjadi bencana di Sumbar.
"Metode penjualan kita masih sama, ada online dan offline. Onlinenya lewat whatsapp, biasanya dipesan dulu, baru dijemput," tuturnya.
Baca juga: Tak Cuma Jadi Tujuan, BNNP Ungkap Sumbar Kini Pemasok Sabu ke Provinsi Lain
Sementara itu dari isian hampers, Henny mengatakan cukup bervariasi tergantung request atau permintaan.
"Namun biasanya seperti kue kering, pecah belah, dan jajanan untuk mengganjal perut," terangnya.
Di sisi lain, hampers biasanya melambangkan tanda kasih untuk orang tersayang dan diberikan saat Natal.
"Hampers ini pemberian untuk tanda kasih kepada orang yang disayangi, diberikan saat Natal," pungkasnya.
"Biasanya orang membeli memang untuk diserahkan kepada orang tersayang atau dibeli untuk pribadi," tambahnya.(*)