BPR BKK Purwodadi Dorong Santri Ponpes Jadi Entrepreneur Mandiri
December 24, 2025 12:14 AM

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - PT BPR BKK Purwodadi (Perseroda) berkomitmen memperkuat ekosistem ekonomi di kalangan pondok pesantren.

Dukungan itu diwujudkan melalui FGD "Pengembangan Kewirausahaan Menuju Pesantren Mandiri" yang digelar di Ruang Rapat Kantor BKK Purwodadi, Selasa (23/12/2025).

Selain perwakilan pondok pesantren, FGD tersebut juga diikuti pelaku usaha di Kabupaten Grobogan.

Baca juga: Pembatas Jalan Grobogan-Semarang di Bandungrejo Demak Dibuka Usai Protes Warga

• 3 Poin di Depan Mata Buyar di Injury Time, Persijap Jepara Berakhir Imbang Lawan PSIM

Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo mengatakan, ponpes memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) yang berfokus pada nilai ekonomi.

Sugeng pun mengapresiasi langkah BPR BKK Purwodadi yang menggagas kegiatan literasi keuangan untuk membantu para santri dan pengajar memahami cara mengelola keuangan secara bijak.

Sehingga, menurutnya, pondok pesantren mampu berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi.

"Pesantren tidak hanya mencetak generasi yang kuat secara akhlak, tetapi juga siap secara ekonomi."

"Santri harus menjadi entrepreneur untuk menopang kehidupan di masa depan, berdampingan dengan pendidikan umum," kata Sugeng.

Sementara itu, Direktur PT BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf menyampaikan, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem ekonomi.

Setidaknya dengan mewujudkan pelatihan kewirausahaan, BPR BKK Purwodadi ingin memperkuat fungsi pesantren dalam menghasilkan insan yang unggul di bidang ketrampilan kerja atau kewirausahaan.

Baca juga: UMKM Keripik Mekar Abadi Grobogan Tembus Alfamart hingga Luar Daerah, Penjualan Naik Jelang Nataru

• Viral Speed Bump di Jalan Letjend Sutoyo Purworejo Akibatkan Heri Patah Tulang, Ada yang Salah?

Pesantren bisa lebih menguasai dalam pengelolaan unit bisnis sebagai sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Diharapkan juga para santri bisa memposisikan diri sebagai generasi emas yang mempunyai keahlian dan pemahaman yang komprehensif dalam berwirausaha sekaligus berkompetisi di pasar.

Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) periode 2024/2025, terdapat 42.433 pondok pesantren aktif di Indonesia dengan tren pertumbuhan yang terus meningkat.

Hal ini semakin diperkuat dengan hasil kajian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menunjukkan bahwa rasio antara lembaga ekonomi atau pondok pesantren berkorelasi positif dengan inklusi keuangan. 

"Melalui pelatihan ini, peserta dibekali ilmu bisnis, motivasi, dan strategi berwirausaha agar mampu mandiri serta memberdayakan potensi lokal."

"BPR BKK Purwodadi hadir untuk mendukung permodalan pengusaha lokal, termasuk dari pesantren," kata Anita. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.