TRIBUNNEWS.COM - Atlet badminton tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska mengungkap cerita pilu soal sakit vertigo yang diderita di tengah gelaran BWF World Tour 2025.
Atlet yang akrab disapa Jorji ini harus berjibaku dengan vertigo saat coba menjaga konsistensi performanya untuk mengarungi musim 2025.
Awal tahun 2025 performa Jorji cukup naik turun namun masih bisa menjaga konsistensinya dengan tak tersisih di babak pertama atau kedua tiap turnamen.
Sayangnya sejak terakhir mencapai 8 besar All England 2025, permainan Jorji di Kejuaraan Asia 2025 kurang memuaskan dan ternyata karena sudah bertarung dengan Vertigo.
Pada bulan Mei 2025 setelah dia batal masuk skuad Indonesia untuk Sudirman Cup 2025, sempat menjelaskan soal apa yang ia alami dalam beberapa waktu terakhir.
"Sudah lama saya merasa perlu untuk menjelaskan mengapa saya tidak ikut tur baru-baru ini. Saya mengalami vertigo atau migrain parah yang terjadi beberapa kali sejak akhir Maret. Setiap 'episodenya' berlangsung selama empat sampai lima jam, di mana saya kehilangan keseimbangan, muntah, dan tidak bisa melakukan apa pun kecuali berbaring," tulis Gregoria di Instagramya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Gregoria menjelaskan bahwa vertigo selalu menyerangnya secara tiba-tiba.
Baca juga: Meski Didera Vertigo, Gregoria Hattrick Final Kumamoto Masters: Tahun Ini Paling Berat
"Satu menit saya merasa baik, dan kemudian semua jadi tidak baik-baik saja, segalanya tidak bisa diprediksi. Bulan ini saja, saya harus dibawa menggunakan ambulans [ke rumah sakit] sebanyak dua kali," tambahnya.
"Pada awalnya saya pikir vertigo itu dipicu oleh stres berat. Saya pergi ke dokter, melakukan MRI otak dan serviks, dan bersyukur hasilnya normal. Dokter bilang tidak mudah menemukan penyebab pasti vertigo karena bisa terjadi karena banyak hal, dan saya dianjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin untuk melihat apakah kondisinya membaik, sembari melakukan tes lanjutan untuk mencari tahu penyebabnya," sambung Gregoria.
Adapun saat ini, Gregoria rutin menjalani fisioterapi agar lekas pulih dan bisa segera bertanding.
"Ini sangat berat. Saya berharap [vertigo] ini bisa segera hilang, bisa ditemukan penyebabnya dan yang terpenting bisa kembali ke lapangan," paparnya.
Jorji sempat dijadwalkan comeback setelah menepi sejenak bulan April hingga Mei, namun beberapa kali kesempatan kembali bertanding batal dilakukan.
Alasannya karena vertigo yang ia derita acapkali masih jadi momok bagi sang atlet yang ingin comeback bertanding.
Karena alasan itu, pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah, mengakui bahwa dirinya sempat takut latihan karena masih sering kambuh.
Namun perlahan tapi pasti, dia mencoba bangkit dan pertama kali kembali tanding pada gelaran Japan Open 2025 bulan Juli.
"Engga terhitung berapa kali harus terbaring diam karena gerakan sekecil apapun hanya bikin tambah parah. Dari kambuh cuma hitungan menit, lalu berjam-jam. Dari bisa ditahan, lalu berkali-kali jatuh. bisa dimana saja - di asrama, di gereja, di bandara pun. Dari takut latihan tapi akhirnya bisa bertanding lagi," tulis Jorji dalam postingannya, Rabu (24/12/2025).
"Aku sadar vertigoku ini cukup menyusahkan dan bikin panik orang-orang terdekatku, aku mau berterimakasih banyak banyak banyak buat yang sudah bantu dan temenin aku di masa sulit ini. Aku sangat diberkati oleh Tuhan dengan kehadiran orang-orang yg peduli dan sayang sama aku, terutama Mikha Angelo. Juga untuk seluruh perhatian dan doa kalian untuk kesembuhanku, terimakasiiiiiih."
Tekad Jorji kembali tanding patut diapresiasi di tengah kondisinya yang dibayangi oleh vertigo yang beberapa kali mengganggu.
Memang, secara performa pemain kelahiran 1999 itu belum sepenuhnya konsisten dan kompetitif ketika mentas di satu turnamen.
Satu turnamen yang bikin Jorji masih berada di level elite ketika berhasil melaju ke final Kumamoto Masters Japan 2025 dan keluar sebagai runner-up.
Meski memang setelah itu Jorji belum sepenuhnya bisa bersaing dengan wakil elite, tapi perlahan dia menunjukkan perjuangannya untuk bisa comeback.
Terakhir di SEA Games 2025 juga belum sepenuhnya bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Tapi Diharapkan setelah ini dia bisa kembali bermain jauh lebih baik dari sebelumnya
(Tribunnews.com/Niken, Isnaini)