3 Fakta MBG Tetap Berjalan saat Libur Sekolah: Dikritik Anggota DPR RI, Siswa Dapat Susu Kemasan
December 24, 2025 07:04 AM

TRIBUNNEWS.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) tetap mengadakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski sekolah libur selama dua pekan.

Libur sekolah setiap provinsi berbeda, tapi rata-rata siswa libur dari tanggal 22 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026.

MBG yang dibagikan saat libur berupa makanan kemasan yang dapat diambil siswa di sekolah.

MBG yakni program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang diluncurkan pada Januari 2025 untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu hamil atau menyusui.

Program tersebut tetap berjalan karena siswa tetap membutuhkan asupan bergizi setiap hari, bukan hanya saat masuk sekolah.

Selain itu, MBG dapat membantu meringankan biaya makan keluarga menengah ke bawah.

Berikut tiga fakta pembagian MBG saat libur sekolah:

  1. Dikritik Anggota DPR RI

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, Charles Honoris mengkritisi program MBG tersebut tetap berjalan saat libur sekolah..

Terlebih makanan yang dibagikan berupa makanan kemasan.

Baca juga: BGN Jawab Kritik dari DPR soal MBG Tetap Jalan saat Libur Sekolah: Tidak Dipaksa

"Saya sangat semangat sebetulnya ketika mendengarkan Ibu Nani wawancara di media bahwa BGN akan melarang ultra-processed food untuk disajikan." 

"Pelaksanaan MBG saat libur sekolah berpotensi menimbulkan persoalan dalam proses distribusi di lapangan yang kini didominasi produk kemasan," paparnya.

Menurutnya, pembagian makanan kemasan tidak sejalan dengan tujuan utama program MBG yakni perbaikan gizi anak.

Politisi PDI Perjuangan tersebut menganggap pelaksaan MBG saat libur hanya untuk menghabiskan sisa anggaran.

Padahal program publik tidak seharusnya dipaksakan demi serapan anggaran akhir tahun.

"Sisa anggaran MBG seharusnya dapat dialihkan untuk menangani persoalan yang lebih mendesak, seperti bantuan bagi penyintas banjir bandang," tegasnya.

Baca juga: Sosok Irma Suryani, Anggota DPR Kritik Usulan BGN Soal Pemakaian Kostum Power Ranger Bagi Sopir MBG

2. Kata Guru

Di salah satu SD di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, program MBG tetap berjalan saat libur.

Para murid mengambil kantong kertas berisi makanan kemasan untuk dua minggu jatah MBG.

Guru bernama Dewi, menerangkan isi dalam kantong bervariasi mulai susu kemasan satu liter, kurma hingga buah.

"Tak hanya murid, guru juga dapat dua paper bag sama isinya dengan murid." 

"MBG yang didapat ini untuk libur selama dua Minggu. Gitu sih info yang saya dengar. Kalau dibilang ya gak cukup sih," katanya, dikutip dari TribunMedan.com.

Makanan kemasan yang diperoleh setiap siswa berbeda.

"Kelas 1-3 isinya (MBG) beda. Lebih banyak kelas 4-6. Intinya setiap MBG beda kelas beda porsi," tandasnya.

Baca juga: Profil Charles Honoris, Anggota DPR RI yang Usul Anggaran MBG Dialihkan untuk Bantu Sumatra

3. Keluhan Wali Murid

Azis (39), wali murid di sebuah sekolah di Jakarta Barat mengaku keberatan dengan skema pembagian MBG selama libur sekolah.

Siswa diminta untuk mengambil makanan di sekolah, sedangkan jarak rumah ke sekolah cukup jauh.

"Jujur saya agak heran ya. Konsepnya ini gimana gitu lho? Namanya libur sekolah, ya anak-anak maunya istirahat di rumah atau mungkin ada yang pulang kampung. Ini malah kita orangtua dibikin repot mesti bolak-balik ke sekolah lagi cuma buat ngambil jatah makanan," tuturnya.

Menurut Aziz, anggaran MBG saat libur dapat dialihkan untuk bantuan korban banjir di Sumatra.

Ia memutuskan untuk tidak mengambil MBG karena berlibur ke luar kota.

"Kalau itu saya enggak tahu juga sih diapain (paket yang tidak diambil), apa dikasihin atau gimana, enggak dikasih tahu," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Ani Rasyid)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.