TRIBUNPEKANBARU.COM - Hilang selama tiga hari, seorang remaja laki-laki inisial IKH (12) ditemukan tak bernyawa di rawa-rawa.
Pelaku yang menghabisi nyawanya adalah orang terdekat, yakni pamannya sendiri.
Parahnya, sebelum sang paman menghabisi keponakannya, ia sempat berbuat tak senonoh.
Pelaku meminta untuk disodomi oleh korban.
Peristiwa tragis ini terjadi di Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara.
Pelaku bernama Darwis Harahap, 46 tahun.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yon Edi Winara mengatakan, korban sempat dinyatakan hilang selama 3 hari, sejak 20 Desember dan ditemukan 23 Desember.
Saat ini, Darwis ditangkap setelah Polisi menemukan alat bukti yang cukup menjerat untuk menjeratnya.
"Hasil penyelidikan menjurus kepada tersangka karena kedekatannya dengan korban. Selain masih memiliki hubungan keluarga, ketika proses pencarian tersangka tidak ikut,"kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yon Edi Winara, Rabu (24/12/2025).
Baca juga: Rumahnya Digeledah KPK, Inilah Sosok Sarjan, Penyuap Bupati Ade Kuswara
Baca juga: Tas Milik Wanita di Pekanbaru Berisi Rp10 Juta Raib Saat Beli Kopi Pinggir Jalan, Malingnya Pasutri
Baca juga: Siti Hindrawati Diusir Suami yang Dilantik jadi PPPK, Rumah Tangga 10 Tahun Retak
Polisi menjelaskan, pada Sabtu 20 Desember lalu sekira pukul 23:30 WIB, korban baru saja pulang dari warung kopi milik ayahnya yang berjarak 50 meter ke rumah.
Setelah itu, ia makan dan lanjut tidur di kamar bersama ibu, juga kedua adiknya.
Sekitar pukul 03:00 WIB, ibu korban membangunkan suaminya, menyampaikan anaknya inisial IKH tak ada lagi di kamar.
Saat melihat jendela kamar, ternyata sudah terbuka.
Tak lama kemudian, orang tua korban dan warga mencarinya, namun tidak ditemukan.
Sampai akhirnya pada 23 Desember, kemarin, korban ditemukan sudah tak bernyawa.
"Ayah korban dibangunkan istrinya dan mengatakan bahwa korban tidak berada di kamar. Kemudian, kondisi jendela kamar terbuka."
Berdasarkan pengakuan tersangka, pada Sabtu malam, ternyata pelaku yang mengajak korban keluar rumah.
Sebelumnya pelaku sudah membujuk akan memberikan uang sebesar Rp 20 ribu kepada keponakannya jika mau keluar kamar.
Kemudian, setelah korban keluar, langsung dibawa ke sebuah gubuk yang berjarak 50 meter dari rumah.
Disinilah tersangka melecehkan korban dengan cara memainkan alat kelaminnya.
Bahkan, tersangka sempat meminta korban menyodominya, namun batal.
"Mencabuli korban dengan memainkan kelamin dan menyuruh onani sampai klimaks. Tersangka tidak puas lalu meminta untuk disodomi oleh korban, namun tidak terjadi karena korban tidak ereksi."
Tak lama kemudian saat itu terdengar sejumlah orang memanggil nama korban, sehingga tersangka panik langsung kabur membawanya.
Namun, sebelum kabur, pelaku sempat menanyakan kepada korban apakah akan membeberkan apa yang dilakukannya.
Dan saat itu IKH menjawab akan membocorkan apa yang dialami.
Disinilah tersangka semakin panik dan membawa korban ke rawa-rawa, tempat ditemukan jasadnya.
Sesampainya di rawa-rawa, pelaku langsung menenggelamkan korban ke air hingga tewas.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunmedan )