TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Perayaan Milad ke-18 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bandar Lampung (UBL) tak sekadar menjadi ajang seremonial.
Melalui kegiatan COMM’UP, Ilmu Komunikasi UBL tampil dengan wajah baru yang lebih kreatif, kolaboratif, dan aplikatif, sejalan dengan tuntutan industri dan perkembangan zaman.
Digelar selama dua hari, Jumat di Co-Working Space (CWS) dan Sabtu di Aula Gedung F UBL (19 s.d 20/12/2025), COMM’UP menghadirkan rangkaian kegiatan yang memadukan budaya, industri kreatif, dan hiburan.
Event ini menjadi ruang aktualisasi mahasiswa sekaligus representasi transformasi pembelajaran Ilmu Komunikasi yang berbasis pengalaman nyata (experiential learning).
Beragam agenda kreatif mewarnai COMM’UP, mulai dari panggung budaya, beauty class bersama Hanasui sebagai bentuk kolaborasi dengan industri, penampilan modern dance, stand-up comedy, hingga penampilan spesial band Sisakopi yang sukses menyedot antusiasme ratusan peserta dan pengunjung.
Ketua Panitia COMM’UP Teguh Hidayat, mahasiswa Ilmu Komunikasi UBL angkatan 2023, menegaskan, COMM’UP dirancang sebagai sarana pembelajaran berbasis praktik, bukan sekadar perayaan ulang tahun program studi.
“Melalui COMM’UP, mahasiswa terlibat langsung dalam seluruh proses komunikasi, mulai dari perencanaan acara, manajemen tim, strategi promosi, hingga produksi konten kreatif. Ini menjadi pengalaman nyata bagaimana ilmu komunikasi diterapkan di lapangan,” ujar Teguh.
Menurutnya, keterlibatan penuh mahasiswa dalam event ini turut mengasah soft skills, kepemimpinan, kreativitas, serta kemampuan kolaborasi yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.
Kegiatan COMM’UP secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UBL, Prof. Erry Yulian Triblas Adesta, Ph.D.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kreativitas mahasiswa harus menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di perguruan tinggi.
“Kreativitas tidak boleh berhenti di panggung acara. Ia harus hidup di ruang kelas, mendorong mahasiswa berpikir kritis, inovatif, dan mampu menawarkan solusi atas persoalan nyata," kata dia.
Kegiatan COMM’UP dinilainya sebagai contoh sinergi ideal antara ruang akademik dan ruang kreatif yang mampu menciptakan pengalaman belajar yang relevan dengan tantangan zaman.
Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UBL, Dr. Budhi Waskito, M.Si, menyampaikan, COMM’UP ke depan akan ditetapkan sebagai agenda tahunan wajib dan diintegrasikan dengan mata kuliah Komunikasi Pemasaran Digital melalui pendekatan Project Based Learning (PBL).
“Mahasiswa tidak lagi hanya mengerjakan tugas berbasis simulasi, tetapi menghasilkan proyek komunikasi yang nyata dan terukur, baik dari sisi perencanaan strategi, pemasaran digital, hingga capaian audiens,” jelasnya.
Ia menambahkan, model pembelajaran ini diharapkan mampu melahirkan lulusan Ilmu Komunikasi yang tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga memiliki portofolio, pengalaman lapangan, dan kesiapan bersaing di industri kreatif.
Melalui COMM’UP, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bandar Lampung menegaskan perannya sebagai ruang pembelajaran yang inovatif dan progresif.
Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa Ilmu Komunikasi terus bertransformasi mengikuti dinamika budaya, teknologi, dan industri, serta mampu mencetak generasi komunikator yang kreatif, adaptif, dan berdaya saing.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)