Link CCTV dan Live Streaming Haul Guru Sekumpul 2025 di Martapura Ar Raudhah Kalsel cek Hari ini
December 25, 2025 05:19 AM

TRIBUNKALTENG.COM - Jadwal Haul Guru Sekumpul. Menilik peringatan momen 5 Rajab 1446 Hijriah sebelumnya, pelaksanaan Haul Sekumpul bersamaan dengan ibadah rutin Minggu malam. Live Streaming Haul Sekumpul.

Nah Haul Guru Sekumpul 2025 ini akan dilakukan pada MInggu (28/12/2025) malam.

Baca juga: Jadwal Live Streaming Haul Guru Sekumpul di Martapura Kalsel 5 Rajab 1447 Hijriah, Pantau CCTV

Namun berdasarkan kebiasaan bertepatan 5 Rajab akan dilakukan di lingkungan intern keluarga.

Melihat kalender Hijriah, 5 Rajab 1447 Hijriah bertepatan 25 Desember 2025.

Tahun 2025 terasa lebih istimewa bagi Jemaah haul Abah Guru Sekumpul.

Mengingat pada tahun bersamaan pelaksanaan haul dilaksanakan 2 kali.

Diketahui Guru Sekumpul wafat pada 5 Rajab 1426 Hijriah bertepatan 10 Agustus 2005. Haul pun diperingati setiap 5 Rajab.

Pada tahun 2025, haul pertama dilaksanakan pada 5 Rajab 1446 Hijriah.

Pelaksanaan haul dilakukan Minggu 5 Januari 2025.

Haul kedua masih di tahun 2025 sesuai kalender 5 Rajab 1447 Hijriah bertepatan dengan 25 Desember 2025. 

Pelaksanaan haul kedua atau momen 5 Rajab belum ada pengumuman resmi. Beredar kabar haul diperkirakan dilaksanakan bersamaan pengajian rutin Minggu (28/12/2025) malam.

Berikut ini link live streaming Haul Guru Sekumpul 2024:

Link streaming 

Link streaming 

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai memang adalah ulama besar di Kalimantan Selatan.

Nama lengkap Abah Guru Sekumpul adalah Muhammad Zaini Abdul Ghani al-Banjari.

Abah Guru Sekumpul lahir pada tanggal 11 Februari 1942 di Desa Tunggul Irang Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Oleh jemaahnya, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai.

Diketahui, Abah Guru Sekumpul dikenal lewat keilmuannya dalam agama Islam, seperti kepemimpinannya dalam memajukan pendidikan dan agama di wilayahnya.

Muhammad Zaini Abdul Ghani memiliki kontribusi besar dalam membentuk masyarakat yang religius dan berbudaya di Kalimantan Selatan.

Tak hanya itu, Abah Guru Sekumpul juga aktif dalam bimbingan spiritual dan sosial di lingkungan masyarakat.

Oleh karena itu, Abah Guru Sekumpul memiliki banyak pengikut dan jemaah semasa hidupnya.

Berikut profil Muhammad Zaini Abdul Ghani dan perjalanan hidup Abah Guru Sekumpul semasa hidupnya.

Profil Muhammad Zaini Abdul Ghani

KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang lebih dikenal sebagai Abah Guru Sekumpul (IST)
Melansir laman laduni, Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul merupakan putra dari pasangan Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.

Saat dilahirkan, Abah Guru Sekumpul diberi nama Qusyairi, namun karena sering sakit kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Zaini Abdul Ghani.

Abah Guru Sekumpul adalah keturunan ke-8 dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari, ulama besar Banjar, Kalimantan Selatan.

Berikut silsilah keluarganya: Muhammad Zaini adalah putra dari Abdul Ghani, cucu dari Abdul Manaf, buyut dari Muhammad Seman, cicit dari Muhammad Sa’ad, canggah dari Abdullah, buyut dari Mufti Muhammad Khalid, cicit dari al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin, dan canggah dari Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.

Banyak pedagang, yang menjual pernak pernik almarhum sampai pedagang pakaian muslim baik di sekeliling Masjid Sekumpul memperoleh berkah Guru Sekumpul, terutama jelang haul seperti sekarang. (banjarmasinpost.co.id/rahmadhani)

Perjalan Hidup Abah Guru Sekumpul

Ketika masih kecil, Abah Guru Sekumpul berada di lingkungan yang penuh kasih sayang oleh keluarganya.

Beliau diajarkan tentang kedisiplinan dalam pendidikan tauhid, akhlak, dan membaca Al-Quran.

Abah Guru Sekumpul juga mendapat bimbingan dari pamannya, Syekh Seman Mulia yang peduli pada pendidikannya.

Ia didorong oleh pamannya untuk belajar dari tokoh-tokoh Islam terkanal seperti al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang ahli dalam bidang hadis dan tafsir.

Mengutip laman kompas, setelah menjalani perjalanan belajar agama dan pendidikan lainnya,, Abah Guru Sekumpul diberi amanah untuk mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan.

Beliau direkomendasikan oleh K.H. Abdul Qadir Hasan, K.H. Sya’rani Arif, dan K.H. Salim Ma’ruf, membawa Abah Guru Sekumpul menjadi pengajar di pondok pesantren tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Abah Guru Sekumpul memutuskan untuk berhenti dan memulai kegiatan dakwah dengan membuka pengajian di rumahnya di Keraton Martapura, Kalimantan Selatan.

Awalnya, pengajian ini diselenggarakan untuk mendukung pembelajaran para santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan, dengan fokus pada pengulangan kitab-kitab Ilmu Alat seperti Nahwu dan Saraf.

Namun, seiring berjalannya waktu, jemaah yang menghadiri pengajian semakin beragam, tidak hanya dari kalangan santri, melainkan juga masyarakat umum.

Pengajian pun berkembang pesat dengan penambahan kitab-kitab yang lebih bervariasi, meliputi fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Pada saat itu, Abah Guru Sekumpul juga memulai penyebaran Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karya al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi.

Selain itu, pengajiannya semakin memperkaya diri dengan menyelipkan lantunan syair atau kasidah yang memuji Nabi Muhammad.

Mengingat pengajian di Keraton Martapura sudah tidak dapat menampung lagi jumlah jemaah yang datang, Abah Guru Sekumpul mengambil inisiatif untuk beralih ke lokasi pengajian yang baru.

Tepatnya, sekitar tahun 1980-an, Abah Guru Sekumpul memilih wilayah Sungai Kacang sebagai tempat rumah dan pengajian barunya.

Komplek rumah Abah Guru Sekumpul yang baru ini diberi nama "Komplek Ar-Raudhah," yang terinspirasi dari nama Ar-Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul atau Haji Ijai meninggal dunia pada 10 Agustus 2005 di usia 63 tahun.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Abah Guru Sekumpul dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena sakit ginjal.

Makam Abah Guru Sekumpul berada di kompleks pemakaman keluarga dekat dengan Musala Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura Kalimantan Selatan.

Musala Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura Kalimantan Selatan juga menjadi pusat kegiatan Haul Abah Guru Sekumpul yang diperingati setiap tahunnya dengan selalu dihadiri jutaan jemaah.

(Tribunkalteng/banjarmasinpost)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.