Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Lima dari 8 orang korban TPPO Kamboja ternyata warga asal Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (25/12/2025).
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Desa Cikupa, bahwa 8 orang yang menjadi korban TPPO Kamboja tidak semuanya asal desanya, dan hanya lima orang.
Sementara dua orang lagi asal Kecamatan Bojongasih dan satu orang asal Kota Tasikmalaya.
Kades Cikupa Yudha Heryadhi menjelaskan memang benar pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut terkait ada warganya yang menjadi korban TPPO di Kamboja.
Namun, lima orang ini tidak tinggal di wilayah Desa Cikupa, dan hanya memiliki domisili saja sesuai KTP.
"Total ada 8, sedangkan lima orang sesuai KTP itu asal Cikupa, dua orang warga Kecamatan Bojongasih, terus satu lagi dari Kota Tasikmalaya," ungkap Yudha dikonfirmasi TribunPriangan.com,
Meskipun tidak tinggal di wilayahnya, ia bersama Pemerintahan Kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pertolongan.
"Sudah melaporkan ke Polres dan Disnaker, serta dinsos bareng pak camat," jelasnya.
Sebelumnya beredar video yang menarasikan kondisi 8 orang asal Tasikmalaya meminta pertolongan usai menjadi korban TPPO di Kamboja.
Bahkan video tersebut memperlihatkan kondisi terkini yang sudah tidak memiliki bekal hidup dan minta pemerintah segera memulangkan ke Indonesia.
Video delapan warga asal Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang mengaku menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, delapan orang tersebut tampak berada di sebuah rumah di Kamboja dan secara bersama-sama memohon bantuan kepada pemerintah agar dapat dipulangkan ke Indonesia.
“Kami dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, kami semua korban TPPO Kamboja. Kami mohon bantuannya dari pemerintah Indonesia, kepada Presiden Prabowo Subianto, Pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Kapolri, serta Wali Kota dan Bupati Tasikmalaya,” ujar salah seorang pria asal Kecamatan Karangnunggal dalam video yang dikutip TribunPriangan.com, Kamis (25/12/2025).
Ia menjelaskan, seluruh warga Tasikmalaya tersebut saat ini ingin segera kembali ke Tanah Air.
Baca juga: Isak Tangis Pecah! Remaja Dayeuhkolot yang Diduga Korban TPPO Akhirnya Pulang ke Pelukan Keluarga
Namun, kondisi mereka terkendala karena sudah kehabisan bekal hidup selama berada di Kamboja.
“Kami di sini semuanya ingin cepat pulang, kami sudah kehabisan bekal. Proses dari KBRI harus menunggu, sedangkan kami tidak punya bekal lagi. Mohon bantuan dari pihak terkait,” katanya.
Pria tersebut juga meminta agar kondisi mereka diviralkan supaya mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia.
“Mohon bantu viralkan, semoga video ini sampai ke pemerintahan Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Diky Candra Soroti Kekerasan Perempuan dan Anak 2025 di Kota Tasik yang Capai 202 Kasus