TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepadatan arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai terasa di Kota Pekanbaru.
Kamis (25/12/2025), Simpang Panam tampak dipadati kendaraan, khususnya arus yang mengarah keluar kota menuju Kabupaten Kampar dan jalur lintas Sumatera Barat serta Sumatera Utara.
Pantauan Tribun Pekanbaru di lapangan menunjukkan mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi arus kendaraan.
Kepadatan meningkat pada jam-jam tertentu, meski lalu lintas masih terpantau bergerak.
Tingginya mobilitas ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat yang memanfaatkan libur panjang akhir tahun.
Di tengah lonjakan arus tersebut, kondisi jalan nasional di Provinsi Riau menjadi perhatian serius.
Baca juga: Masyarakat Dumai Diimbau Patuhi Surat Edaran Wali Kota Selama Libur Nataru
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanis Tulak, mengingatkan masyarakat agar tidak hanya fokus pada kepadatan lalu lintas, tetapi juga mewaspadai kondisi jalan, terutama di jalur rawan bencana.
“Arus lalu lintas Nataru meningkat, sementara kondisi jalan nasional di Riau tidak semuanya dalam kondisi baik. Kami mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi ruas jalan yang rawan longsor dan banjir,” ujar Yohanis Tulak, Kamis (25/12/2025).
Berdasarkan data BPJN Riau, total panjang jalan nasional di Provinsi Riau mencapai 1.258,90 kilometer.
Dari jumlah tersebut, 545,51 kilometer atau 43,37 persen berada dalam kondisi baik.
Sementara 623,55 kilometer atau 49,57 persen berada dalam kondisi sedang.
Adapun jalan rusak ringan tercatat sepanjang 86,06 kilometer atau 6,84 persen, dan jalan rusak berat mencapai 3,80 kilometer atau 0,22 persen.
Tak hanya jalan, kondisi jembatan juga menjadi faktor penting dalam keselamatan perjalanan.
Dari 364 unit jembatan yang menjadi kewenangan BPJN Riau, terdapat 11 jembatan rusak ringan, 320 jembatan rusak sedang, dan 33 jembatan rusak berat.
Dengan meningkatnya arus kendaraan, terutama di jalur keluar Kota Pekanbaru seperti Simpang Panam, kewaspadaan pengguna jalan menjadi kunci utama.
Di tengah padatnya arus Nataru, keselamatan bukan hanya ditentukan oleh kelancaran lalu lintas, tetapi oleh kesadaran pengendara membaca kondisi jalan dan alam yang tak bisa diprediksi.
Menurut Yohanis, kondisi tersebut perlu menjadi perhatian pengendara, khususnya saat melintas di jalur perbukitan dan perbatasan provinsi.
“Musim hujan masih berlangsung. Jika hujan lebat, potensi longsor dan genangan air bisa terjadi. Pengendara diharapkan mengatur kecepatan, menjaga jarak aman, dan mengikuti informasi kondisi jalan,” tegasnya.
BPJN Riau juga telah memetakan sejumlah titik rawan bencana. Untuk rawan banjir, pengendara diminta waspada saat melintas di Ruas Siak Sri Indrapura – Mengkapan Buton Km 147 dan Ruas Simpang Lago – Sorek I Km 73. Sementara titik rawan longsor berada di Ruas Rantau Berangin – Batas Sumatera Barat, Ruas Duri – Kandis – Simpang Palas Siak II Pekanbaru, serta Ruas Teluk Kuantan – Batas Sumatera Barat.
Berikut data arus lalu lintas, kondisi jalan dan jembatan, serta titik rawan bencana di Riau yang patut diketahui oleh pengendara.
Data Arus Lalu Lintas
Data Jalan Nasional Riau
Data Jembatan Nasional Riau
Titik Rawan Bencana
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)