Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku
POS-KUPANG. COM, OELAMASI - GMIT Jemaat Kota Kupang menggelar Ibadah Malam Natal, Rabu (24/12/2025) malam, yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Ibadah yang dimulai pukul 18.00 Wita tersebut dihadiri ribuan umat dari berbagai wilayah di Kota Kupang.
Ibadah Malam Natal tahun ini mengusung tema “Adakah Tempat Bagi Yesus?”, sebuah refleksi iman yang mengajak jemaat merenungkan kembali makna kehadiran Yesus Kristus dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan komunitas gereja.
Ibadah dipimpin oleh lima pelayan firman, yakni Pdt. Idha Bess-Munek, Pdt. Johan Imanuel Kakiay, Pdt. Olfi Magang-Mooy, Pdt. Isak Yohanis Liunome, dan Pdt. Welmince L. Pardosi Makatita.
Dalam khotbah Natal disampaikan bahwa perayaan Natal sering kali identik dengan lampu warna-warni, dekorasi indah, musik, serta berbagai tradisi yang rutin dilakukan setiap tahun.
Namun, jemaat diajak untuk bertanya secara jujur, apakah di tengah kesibukan dan kemeriahan tersebut, masih tersedia ruang bagi Yesus dalam hati dan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Hujan Tak Surutkan Semangat Panitia, GMIT Jemaat Kota Kupang Siap Gelar Ibadah Malam Natal
Disampaikan pula bahwa kelahiran Yesus pertama kali terjadi dalam situasi yang tidak nyaman, penuh keterbatasan, penindasan politik, kemiskinan, serta penolakan.
Yesus lahir di kandang dan dibaringkan di palungan, bukan karena kebetulan, melainkan sebagai tanda kerendahan hati Allah yang memilih hadir bersama mereka yang kecil, tersisih, dan tidak dianggap.
Kandang dan palungan, yang kerap menjadi simbol dekorasi Natal, diingatkan sebagai saksi sejarah ketidaksiapan manusia menyambut Sang Mesias.
Simbol tersebut sekaligus menegur cara hidup manusia yang sering kali lebih mementingkan diri sendiri dan melupakan kasih serta kepedulian terhadap sesama.
Melalui peristiwa Natal, jemaat diajak untuk membuka hati, menjadikan keluarga dan rumah sebagai “palungan” tempat Yesus hadir, yakni melalui sikap saling mengampuni, mengasihi, dan mendukung satu sama lain.
Natal bukan hanya tentang kelahiran seorang bayi, tetapi tentang pilihan Allah untuk hadir dalam kerendahan dan membawa damai sejahtera yang memulihkan relasi dengan Allah, sesama, dan seluruh ciptaan.
Dalam kesempatan itu juga,guna menjamin kelancaran dan keamanan ibadah, aparat TNI dan Polri turut melakukan pengamanan selama perayaan Ibadah Malam Natal berlangsung.
Ibadah Malam Natal GMIT Jemaat Kota Kupang ditutup dengan ajakan agar jemaat membawa semangat Natal dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan kasih, kerendahan hati, dan kepedulian sebagai wujud nyata menghadirkan Kristus di tengah keluarga dan masyarakat.
Perayaan Natal tahun ini pun diharapkan menjadi momentum memperkuat iman, persaudaraan, serta semangat hidup bersama dalam damai dan kasih. (nov)