TRIBUNJAKARTA.COM - “Kebanyakan korupsi” ucapan pedas dilontarkan Yudo Sadewo, anak Menteri Keuangan Republik Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa, saat menguliti sikap sejumlah pejabat yang dinilainya tak wajar.
Ia menyoroti sikap pejabat yang semakin menunjukkan perilaku aneh dan jauh dari etika pelayanan publik.
Yudo turut melontarkan kritik keras terhadap kebiasaan para pejabat dalam menggunakan anggaran negara, khususnya saat menjalankan perjalanan dinas.
Bukan cuma itu, Yudo menyinggung praktik birokrasi di Indonesia dan menyebut sebagian besar pejabat terlibat dalam praktik korupsi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kritik tajam itu disampaikan Yudo Sadewo dalam sebuah sesi livestream bersama YouTuber Bigmo.
Sindiran tersebut turut mendapatkan dukungan dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Pernyataan dua figur publik ini pun langsung memantik perhatian warganet yang menilai kritik tersebut sebagai potret nyata wajah birokrasi yang masih jauh dari harapan reformasi.
Dalam sebuah perbincangan dengan Bigmo, Yudo tanpa takut mengulas praktik yang menurutnya sudah terlalu lama dianggap wajar, padahal sarat pemborosan.
Yudo menyoroti kebiasaan sebagian pejabat yang dinilai gemar menikmati fasilitas mewah dan premium, mulai dari agenda rapat hingga urusan penginapan saat dinas luar kota.
Menurutnya, praktik semacam itu kerap luput dari perhatian, padahal berdampak besar pada keuangan negara.
Ia menegaskan bahwa korupsi tidak selalu berbentuk penggelapan uang secara terang-terangan.
Penyalahgunaan anggaran untuk rapat dan perjalanan dinas, kata Yudo, juga termasuk bentuk korupsi yang tidak bisa dianggap sepele.
"Jadi orang-orang itu kebanyakan korupsi-korupsi itu dari situ," ujar dia, dikutip dari Tribuntrends, Kamis (25/12/2025).
Anggaran rapat, perjalanan dinas, masa bisa sampai miliaran sih," katanya.
Yudo juga menyinggung kebiasaan pejabat yang selalu memilih hotel berbintang lima saat melakukan perjalanan dinas.
Ia menilai pola pikir tersebut sudah tidak relevan dan justru mencerminkan gaya hidup berlebihan.
"Lu tidur di Oyo aja udah nyaman kali harusnya. Enggak usah di hotel bintang 5," ujarnya.
Menurut Yudo, esensi perjalanan dinas seharusnya terletak pada tugas dan pengabdian, bukan pada fasilitas mewah yang menyertainya.
Alih-alih dihamburkan untuk rapat dan perjalanan yang dinilai tak esensial, Yudo menyarankan agar anggaran negara dialihkan ke sektor yang memberikan dampak langsung bagi perekonomian.
"Daripada buang anggaran enggak jelas, mendingan buat suntikin ke bank-bank bumn atau apapun itu yang penting ekonomi muter lah," pungkasnya.
Pernyataan ini mencerminkan pandangannya bahwa anggaran negara seharusnya menjadi alat penggerak ekonomi, bukan sekadar fasilitas kenyamanan pejabat.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ikut merespons pernyataan blak-blakan Yudo Sadewa, yang menyebut 80 persen pejabat di Indonesia terlibat praktik korupsi.
Susi sepakat dengan pernyataan Yudo.
Bahkan, ia menyebut angka tersebut bisa jadi lebih besar.
Respons itu disampaikan Susi melalui media sosialnya di X.
Ia menanggapi pernyataan Yudo dengan singkat tetapi menohok.
"Bener banget, bahkan mungkin lebih," tulis Susi disertai dengan emoticon tertawa.
Pernyataan Susi langsung menuai perhatian publik.
Tak sedikit dari mereka yang juga sepakat dengan pernyataan anak Purbaya.
Putra Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa, melontarkan pernyataan blak-blakan soal para pejabat di Indonesia.
Yudo melontarkan kritik keras terhadap praktik birokrasi di Indonesia dan menyebut sebagian besar pejabat terlibat dalam praktik korupsi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kritik itu diucapkan Yudo saat sedang live streaming dengan YouTuber Bigmo.
"Hampir semua pejabat korupsi, hampir. 80 persen pejabat itu pasti korupsi. Maling semua itu di sini tuh," kata Yudo seperti dikutip pada Selasa (23/12/2025).
Menurut Yudo, korupsi tak melulu dalam bentuk pencurian uang negara.
Ia menekankan bahwa praktik tersebut juga bisa terjadi dalam bentuk penyalahgunaan waktu sampai fasilitas.
"Korupsi tuh enggak cuman uang, bisa aja korupsi waktu atau korupsi segala macam. Korupsi fasilitas," lanjutnya.
Yudo melanjutkan anggaran dari rapat dan perjalanan dinas pejabat sering kali tidak masuk akal.
Ia mengaku geram melihat biaya rapat dan perjalanan dinas bisa menelan anggaran sampai miliaran rupiah.
"Yang paling kesel tuh, gua, makanya bapak motong anggaran tuh rapat-rapat yang enggak jelas tuh harus di-cut," ujarnya.