TRIBUNBEKASI.COM, DEPOK - Pelaksanaan misa Natal 2025 di Wisma Sahabat Yesus atau SY di Jalan Margonda Raya, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, resmi dibatalkan.
Kabar pembatalan tersebut mendadak ramai diperbincangkan publik setelah beredar luas di media sosial.
Salah satu unggahan yang viral berasal dari akun Instagram @kresten.selubung.
Baca juga: Hendak Diedarkan Saat Nataru, 3.100 Butir Ekstasi dan 3,24 Gram Sabu Disita Polisi
Baca juga: Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Kembali Periksa Yaqut Cholil Qoumas Selasa Ini
Baca juga: Santai di Tengah Keramaian, Mahasiswa Curi Raket Padel Seharga Rp 7,7 Juta di Jaksel
Pihak keuskupan juga menyebut terdapat sejumlah hal lain yang tidak dapat dipublikasikan.
Pantauan TribunnewsDepok.com di lokasi pada Kamis (25/12/2025) menunjukkan Wisma SY dalam kondisi sepi.
Nuansa Natal masih terasa dari hiasan pohon Natal yang berdiri di sudut ruangan.
Bangku bangku tersusun rapi tanpa satu pun jemaat yang duduk.
Sekitar pukul 10.24 WIB, tidak tampak aktivitas ibadah maupun perayaan Natal terbuka.
Sebuah papan kecil di area wisma memuat pengumuman tidak adanya misa Natal 2025 serta misa pada Sabtu dan Minggu berikutnya.
Tak lama kemudian, sejumlah anak muda terlihat datang ke wisma.
Mereka diketahui merupakan mahasiswa penghuni dan binaan Wisma SY.
Kronologi
Pendamping Keluarga Mahasiswa Katolik Wisma SY Ramando menjelaskan pembatalan misa merupakan hasil kesepakatan bersama.
Ia menyebut peristiwa bermula pada Selasa (23/12/2025).
Saat itu, beberapa orang datang ke Wisma SY dan menyampaikan keberatan.
Mereka mengaku belum selaras dengan pelaksanaan misa Natal di lokasi tersebut.
Proses mediasi kemudian dilakukan bersama romo moderator Wisma SY.
Hasil mediasi tersebut berujung pada kesepakatan pembatalan misa.
"Jadi, romo tidak ingin lagi pelaksanaan misa digelar sampai izin tersebut didapatkan agar kami bisa beribadah lagi secara terbuka," kata Ramando, Kamis (25/12/2025).
Meski misa ditiadakan, perayaan Natal tetap dilakukan secara internal.
Kegiatan tersebut hanya diikuti mahasiswa penghuni Wisma SY dan tidak terbuka untuk umum.
Ramando tidak merinci pihak pihak yang menyatakan keberatan.
Namun ia memastikan pembatalan bukan disebabkan larangan dari Pemerintah Kota Depok.
"Saya hanya mendengar dari apa yang romo sampaikan dan hasil mediasi itu menjadi pertimbangan untuk meniadakan misa," ujarnya.
Sebelumnya, misa Natal dijadwalkan berlangsung pada Rabu (24/12/2025) pukul 18.00 WIB dan Kamis (25/12/2025) pukul 09.00 WIB.
Tanggapan Wali Kota Depok
Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan telah mendalami informasi pembatalan misa tersebut.
Ia mengatakan pihak Wisma SY telah bermusyawarah dengan warga sekitar dan Lurah Pondok Cina.
"Informasi yang kami dapatkan, semua sudah bersepakat dan pihak wisma yang membatalkan rencana misa, tetapi kami terus mendalami," kata Supian, Kamis (25/12/2025).
Supian berharap kesepakatan itu benar benar menjadi kesepakatan bersama.
Menurutnya, Wisma SY pada dasarnya difungsikan sebagai tempat tinggal mahasiswa.
Di lokasi tersebut juga terdapat romo yang melakukan pembinaan.
"Pada momen Natal kemarin memang ada rencana misa, tetapi itu bukan kegiatan rutin di sana," ujarnya.
Ia menegaskan keputusan untuk tidak melaksanakan misa telah disepakati bersama oleh semua pihak.
"Sehingga diputuskan untuk tidak melaksanakan misa di situ," pungkasnya.