TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Hujan yang mengguyur kawasan dataran tinggi Dieng menyebabkan tanah longsor di jalur utama Wonosobo-Dieng.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
Material tanah dan bebatuan sempat menutup sebagian badan jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas sempat terganggu.
Baca juga: Wisatawan Dieng Diminta Tidak Parkir di Badan Jalan saat Saksikan Fenomena Golden Sunrise
Baca juga: Disparbud Wonosobo Perkuat Desa Wisata Talunombo, Dorong Pariwisata Berbasis Edukasi
Kendaraan wisata dan warga yang melintas pun sempat terhambat.
Kapolsek Kejajar AKP Abror mengatakan, saat kejadian, secara fisik jalur masih dapat dilalui namun secara bergantian.
“Ya, hari ini sekitar pukul 16.30 di jalan 15 persen terjadi longsor namun secara fisik bisa dilalui dengan bergantian," ungkapnya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, petugas langsung bergerak ke lokasi.
Tim Bencana Alam (Bencal) Polres Wonosobo diterjunkan.
Penanganan dilakukan bersama Polsek Kejajar.
Relawan Penanggulangan Bencana (RPB), TNI, dan BPBD Kabupaten Wonosobo pun hadir cepat.
Petugas segera melakukan pembersihan material longsor.
Tanah dan bebatuan disingkirkan dari badan jalan.
Selama proses berlangsung, arus lalu lintas diatur dengan sistem buka-tutup jalur.
Meski sempat tersendat, situasi tetap terkendali.
Pengendara mengikuti arahan petugas di lapangan.
Berkat kerja cepat dan sinergi lintas instansi, pembersihan material longsor dapat diselesaikan sekitar pukul 17.40 WIB.
Seluruh material berhasil dibersihkan. Dua jalur kembali dapat digunakan.
Arus lalu lintas di jalur Wonosobo-Dieng pun kembali normal.
Kendaraan dapat melintas dengan aman dan lancar.
Penanganan cepat ini dilakukan untuk mendukung kelancaran arus Nataru.
AKP Abror juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Terutama saat melintasi jalur rawan longsor di musim hujan.
“Segera lapor 110 kalau ada kejadian, sehingga dapat teratasi dengan cepat," pungkasnya. (ima)