Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Justin Bieber mengunggah serangkaian pesan reflektifnya tentang karunia Tuhan hingga rasa sakit yang telah ia lalui pada momen malam Natal, Rabu 24 Desember.

Unggahan tersebut berisi cuplikan beberapa halaman catatan dalam dua postingan berbeda, disusul unggahan swafotonya dalam postingan berikutnya pada akun Instagram pribadinya @lilbieber.

“Waktu Natal adalah momen untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri, apa sebenarnya yang kamu inginkan. Apa yang benar-benar membuatmu merasa terpenuhi?” tulisnya dalam keterangan unggahan pertamanya, seperti dilansir PEOPLE.

Justin lantas melanjutkan, “Natal mengingatkan kita tentang Yesus dan anugerah pengampunan yang yang hanya bisa diberikan oleh-Nya. Merenungkan hal ini membuat saya teringat pada semua hal yang sudah saya lewati, dan bagaimana Ia menolong saya melewati semuanya.”

Ia kemudian menutup keterangan unggahan tersebut dengan pengakuan mengakui bahwa melepaskan rasa dendam merupakan sesuatu yang sulit, namun hal tersebut dimampukan lewat tangan Tuhan.

“Semoga di mana pun kamu berada, kamu bisa bersandar pada kasih ini yang menerima kita apa adanya, di kondisi apa pun," tulis pelantun lagu Baby tersebut.

Dalam unggahan dengan keterangan yang sarat emosi tersebut, suami Hailey Bieber itu mengunggah beberapa halaman catatan yang diberi judul olehnya sebagai "Sebuah Pesan."

Justin mengawali halaman pertama pesan tersebut dengan menuliskan bahwa ia tumbuh dalam sistem yang menghargai bakatnya, tetapi tidak selalu melindungi jiwanya.

“Ada saat-saat ketika saya merasa dimanfaatkan, didesak, dan dibentuk menjadi sesuatu yang sebenarnya tidak sepenuhnya saya pilih sendiri. Tekanan seperti ini meninggalkan luka yang tidak terlihat di atas panggung," tulisnya menambahkan.

Penyanyi berusia 31 tahun itu melanjutkan, “Saya pernah bertanya pada Tuhan, ‘kenapa?’ Tapi Yesus terus menemui saya di tengah rasa sakit itu — bukan untuk membenarkan apa yang melukai saya, melainkan untuk mengajarkan saya agar tidak menjadi pahit."

Justin kemudian mengakui bahwa ia telah melalui luka dan pengalaman menyakitkan yang membentuk dirinya, bahkan sebelum ia mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.

Ia pun menyatakan bahwa kini telah pulih dan rasa sakitnya tidak lagi mendefinisikan dirinya, seraya menekankan bahwa ia bukan lah produk yang dapat dituntut sesuai industri.

"Saya tidak ingin menghancurkan industri musik. Saya justru ingin melihat industri ini diperbarui — menjadi lebih aman, lebih jujur, dan lebih manusiawi," tulisnya.

Ia kemudian membagikan swafotonya pada unggahan berikutnya dengan emoji dua orang berpelukan dalam keterangan unggahan. Foto pertama ialah close-up wajahnya dengan mata melirik ke samping, dan foto kedua ia sedang tersenyum dengan mata tertuju ke arah kamera.

Pada hari yang sama, pemenang Grammy itu juga mengunggah foto putranya yang berusia 16 bulan, Jack Blues, yang tengah berjalan di dalam pesawat pribadinya dengan mengenakan topi Santa merah dan sweater merah yang senada

Selain foto di dalam pesawat, ia juga membagikan foto perayaan momen Natal di kediamannya dengan ornamen tiga kaus kaki ​​yang tergantung di atas tungku perapian beserta sebuah pohon Natal di sampingnya.