TRIBUNPALU.COM, TOUNA - Warga Desa Cendana, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una, diresahkan, suara tembakan dari kawasan hutan setempat.
Meski peristiwa itu terjadi sepekan lalu, namun kekhawatiran warga tak mereda hingga hari ini, Jumat (26/12/2025).
Warga setempat berinisial R dan istrinya terkejut saat letusan senjata api menggema hingga ke pondoknya di dalam hutan.
R mendengar letusan hingga tujuh kali dalam kurun waktu satu jam.
Saat kejadian, pria R berada tidak jauh dari pondoknya.
Baca juga: DPRD Tojo Una-una Laporkan Korlap Demo Nelayan ke Poles atas Perusakan Fasilitas
Sementara sang istri berinisial MR berada di dalam pondok.
Sang istri yang panik mendengar letusan kemudian bergegas mencari R ke dalam hutan.
Ia mengaku dipanggil oleh istrinya yang panik mendengar suara letusan tembakan.
“Kami kaget dan takut. Apalagi suara tembakan dekat dengan pondok. Istri saya takut karena arah tembakan tidak diketahui, jangan sampai ada peluru nyasar,” ujar R.
Petani yang menggantungkan hidup dari hasil kebun itu mendatangi pusat suara letusan.
R melihat sekelompok pria memasang spanduk imbauan di lokasi.
“Mereka bergantian menembak ke satu arah, seperti latihan menembak. Kami tidak tahu sasaran apa yang ditembak, arahnya lurus seperti menembak balok atau botol,” jelasnya.
R menyebut kelompok pria itu mengenakan pakaian rapi menyerupai seragam dinas.
Satu dari kawanan pria itu menenteng senjata sepanjang setengah meter.
“Senjatanya panjang, sekitar setengah meter, seperti senjata lipat. Saya yakin itu senjata api,” tutur R.
Saat mendekati kelompok pria itu, R tidak mendapatkan penjelasan apa pun.
“Waktu saya datang, mereka hanya tertawa-tawa dan sempat bertanya saya dari mana,” kata R.
Sementara itu, wanita RM mengaku sangat ketakutan usai kejadian itu.
“Saya bilang ke suami saya, tolong ke sana lihat ada apa, karena sudah beberapa kali bunyi tembakan. Kami takut, jangan sampai ada peluru nyasar,” kata istri pria R tersebut.
RM juga menyayangkan tindakan kelompok itu yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
“Kalau mau melepaskan tembakan, seharusnya periksa dulu lingkungan dan lihat apakah ada warga di sekitar,” ujarnya.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Jumat 26 Desember 2025, Emas Antam Naik Rp 13.000/gram, Cek Harga Emas Terbaru
Usai melepas tembakan, kelompok pria itu meninggalkan lokasi dengan menggunakan perahu kayu yang menyerupai speed.
Kepala Desa Cendana Abdul Manan telah menerima laporan dari warga terkait kejadian tersebut.
Dia menjelaskan, wilayahnya itu pernah menjadi lokasi perburuan rusa.
Namun, aktivitas tersebut tidak ada lagi.
“Sekitar delapan tahun terakhir tidak ada lagi. Kalau pun ada pemburu, biasanya mereka berkoordinasi langsung dengan pemerintah desa,” ucap Abdul Manan.
Berdasarkan temuan aparatur desa di lokasi, terdapat spanduk imbauan terpasang tepat di belakang bangunan warga.
Spanduk tersebut berisi larangan melakukan aktivitas tanpa izin di kawasan hutan, dengan mencantumkan Undang-undang Kehutanan.
Spanduk imbauan itu juga mencantumkan bahwa area tersebut berada dalam pengawasan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT).
Ditemukan pula sejumlah lubang di tanah dan botol bekas oli.
Lubang itu diduga dari bekas tembakan kelompok pria bersenjata.(*)