Nelayan Asal Karossa Hilang di Laut Pasangkayu,Sempat Dilarang Melaut Karena Mesin Perahu Rusak
December 26, 2025 12:19 PM

 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Hasanuddin, nelayan asal Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar), dikabarkan hilang sejak sepekan lalu.

Korban dilaporkan hilang saat melaut atau pergi mencari ikan di perairan Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu.

Keluarga korban, Jamaluddin, mengatakan, korban terakhir kali terlihat sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, sebelum dikabarkan hilang.

Sebelum berangkat melaut, Jamaluddin sempat membantu korban memperbaiki mesin perahunya karena rusak.

Baca juga: 648 Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun dari Desa hingga Kota, Diklaim Dongkrak Ekonomi Sulbar

Baca juga: Gegera Tenant UMKM Belum Dibongkar Pasca HUT, Alun-alun Tobadak Dibersihkan Secara Bertahap

Ia bahkan sempat melarang korban pergi melaut, sebab kondisi mesin perahunya bermasalah meski sudah diperbaiki.

“Waktu itu mesin perahunya sempat rusak. Saya sudah larang supaya jangan dulu melaut, tapi sekitar jam tiga subuh dia turun tanpa sepengetahuan saya,” ujar Jamaluddin mengenakan kaos merah saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Pantai Sarjo, Jumat (26/12/2025).

Ia menjelaskan, saat korban berangkat, kondisi cuaca di laut masih terpantau baik. 

Namun, sekitar satu jam kemudian, cuaca berubah memburuk.

“Awalnya cuaca bagus, tapi setelah kurang lebih satu jam, cuaca mulai tidak baik,” katanya.

Selain faktor cuaca, Jamaluddin menduga kerusakan mesin perahu menjadi salah satu penyebab utama terjadinya insiden tersebut. 

Sejak keberangkatan korban, tidak ada lagi komunikasi yang terjalin.

Awalnya, keluarga tidak terlalu khawatir karena menurut keterangan istri korban yang berada di Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Hasanuddin memang kerap melaut hingga lima hari. 

Namun, kekhawatiran mulai muncul setelah beberapa kali dihubungi, handphone korban tidak pernah aktif.

Merasa cemas, pihak keluarga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke BPBD dan Basarnas Pasangkayu untuk dilakukan pencarian.

Sementara itu, badan perahu korban ditemukan sekitar 18 mil dari daratan, menandakan kemungkinan terjadi insiden serius di tengah laut. 

Perahu tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan asal Donggala sekitar pukul 03.00 WITA di wilayah Kelurahan Ganti, Dusun Kulolu, dan langsung dilaporkan ke pihak terkait.

Sekitar pukul 04.00 WITA, tim gabungan mendatangi nelayan bernama Ritman di Kelurahan Bone Oge, yang pertama kali menemukan perahu tersebut. 

Dari keterangannya, kondisi badan kapal sudah tenggelam sebagian dan tidak dalam keadaan normal.

Situasi semakin mengkhawatirkan setelah mesin kapal korban ditemukan terpisah dari badan perahu pada pukul 05.29 WITA di lokasi berbeda.

“Kondisi kapal sudah tenggelam dan mesin terpisah. Jarak temuan sekitar 18 mil dari titik awal,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Pasangkayu, Arhamuddin, saat ditemui di lokasi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.