MGPA Gelar Mandalika Last Run 2025, Setiap Kilometer Lari Dikonversi Menjadi Donasi
December 26, 2025 12:22 PM

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengadakan ajang olahraga rekreasi bertajuk Mandalika Last Run 2025, yang akan digelar sebagai rangkaian kegiatan akhir tahun di Sirkuit Mandalika.

Kegiatan ini akan berlangsung pada hari Minggu terakhir di bulan Desember 2025.

Acara ini bukan sekadar ajang lari biasa, melainkan sebuah kegiatan fun run yang dirancang untuk menarik wisatawan yang sedang berlibur di kawasan Mandalika, agar dapat merasakan pengalaman unik masuk ke dalam lintasan sirkuit balap dunia.

Deputi Commercial MGPA, Rully Habibie menjelaskan tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas melihat lebih dekat keindahan Sirkuit Pertamina Mandalika.

"Tujuan kita membuat kegiatan ini adalah kegiatan fun run yang mana orang lagi berlibur berwisata, sambil berlibur berwisata sambil bisa masuk ke sirkuit ya, sambil bisa melihat sirkuit, betapa indahnya sirkuit Pertamina Mandalika kita," ucap Rully, Jumat (26/12/2025).

Dijelaskannya, pada ajang fun run ini, terdapat dua kategori jarak lari yang disediakan, yakni 4,3 kilometer dengan satu putaran lap sirkuit dan 10 kilometer. Karena sifatnya yang santai pihaknya juga tidak menerapkan batas waktu atau cut off time.

Selain aspek olahraga dan pariwisata, Mandalika Last Run 2025 juga memiliki misi sosial yang sangat kuat. 

MGPA dalam hal ini berkomitmen untuk melakukan donasi bagi masyarakat yang membutuhkan di wilayah Aceh dan Sumatera yang yerkena dampak banjir bandang beberapa waktu lalu.

Setiap 1 kilometer jarak yang ditempuh oleh pelari akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp5.000.

Penjualan merchandise juga pada tanggal 28 Desember akan disumbangkan sebesar 50 persen dari hasil penjualan.

Selain itu, MGPA juga akan menyalurkan sisa barang yang masih layak pakai untuk membantu korban bencana atau masyarakat di wilayah Sumatera.

"Donasi yang kita lakukan di kegiatan fun run ini, 1 km yang dilarikan oleh pemain itu sama dengan Rp5.000. Jadi kalau kita larinya 4,3 km, ya akhirnya kita sudah menyumbang 20 (ribu) lebih," jelas Rully.

Hal menarik lainnya dari acara ini adalah kontes Funny Custom atau kostum terbaik. Peserta tidak diwajibkan menggunakan jersei lari formal, melainkan dibebaskan menggunakan kostum unik, mulai dari baju balap hingga seragam pramuka.

Kategori pemenang akan dibagi menjadi usia dewasa, anak-anak, pasangan terbaik best couple, hingga kategori tim.

Meski pendaftar didominasi oleh warga lokal, acara ini mulai menarik perhatian dunia internasional. 

Berdasarkan data panitia, terdapat peserta yang mendaftar menggunakan nomor telepon luar negeri seperti dari Australia, Prancis, dan Spanyol.

"Ini menjadi suatu atraksi. Jadi tantangan kita ke depan, kita mesti buat lebih unik dan menarik dan insyaallah akan lebih besar," tutupnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.