Pasca-Natal, Harga Cabai di Pasar Baru Mamuju Turun hingga Rp 10 Ribu per Kilogram
December 26, 2025 02:47 PM

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pergerakan harga komoditas pangan di Pasar Baru Mamuju, Sulawesi Barat, menunjukkan tren yang beragam memasuki pengujung tahun. 

Setelah sempat mengalami tekanan kenaikan harga menjelang perayaan Natal, kini sejumlah komoditas bumbu dapur mulai mengalami deeskalasi harga atau penurunan.

Rusli, seorang pedagang di Pasar Baru Mamuju, mengungkapkan kelompok cabai menjadi komoditas yang paling signifikan mengalami penurunan harga. 

Baca juga: Membangun Pemerintah yang Amanah : Pelajaran dari Prinsip Akuntansi Islam

Baca juga: Nelayan Asal Karossa Hilang di Laut Pasangkayu,Sempat Dilarang Melaut Karena Mesin Perahu Rusak

Menurutnya, pasokan yang mulai stabil menjadi salah satu pemicu melandainya harga di tingkat pedagang.

"Jelang Tahun Baru ini harga cabai justru turun. Sebelumnya, saat mendekati Natal, harganya sempat melonjak tinggi," ujar Rusli saat ditemui, Jumat (26/12/2025).

Penurunan Signifikan pada Cabai dan Sayuran

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai rawit merah kini berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram.

Turun cukup tajam dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 50 ribu per kilogram. 

Kondisi serupa terjadi pada cabai merah besar yang kini dibanderol Rp 32 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 37 ribu per kilogram.

Penurunan paling mencolok terlihat pada cabai keriting yang kini menyentuh harga Rp 25 ribu per kilogram.

Setelah sebelumnya sempat bertengger di angka Rp 35 ribu per kilogram. 

Sementara itu, untuk komoditas tomat, saat ini pedagang menjual dengan harga Rp 7 ribu per kilogram.

Bawang Masih Tinggi, Telur Mengalami Kenaikan

Meski harga cabai melandai, komoditas bawang merah terpantau masih bertahan di level tinggi, yakni di kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram tergantung kualitasnya. 

Adapun bawang putih dijual dengan harga stabil di angka Rp 36 ribu per kilogram.

Namun, masyarakat perlu mewaspadai kenaikan harga pada sektor protein, khususnya telur ayam ras. 

Harga telur yang sebelumnya berada di angka Rp 51 ribu per rak, kini merangkak naik menjadi Rp 55 ribu per rak.

Kenaikan ini diduga dipicu meningkatnya permintaan masyarakat untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga dan pembuatan kue menjelang pergantian tahun, di tengah distribusi yang cenderung ketat.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.