Tanggulangi Banjir Rob Kian Meluas, Pemkot Pangkalpinang Keruk Sungai dari Pasar Ikan hingga Opas
December 26, 2025 03:03 PM

 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menyiapkan langkah jangka panjang guna mengantisipasi dampak banjir rob yang kian tinggi dan meluas di wilayah pesisir kota. 

Upaya strategis yang akan dilakukan di antaranya pengerukan dan pendalaman sungai di kawasan belakang Pasar Ikan hingga Kelurahan Opas.

Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin, mengatakan fenomena rob sejatinya sudah menjadi siklus tahunan yang terjadi sejak lama. 

Baca juga: Merespons Keluhan Warga, Wabup Basel Debby Turun ke Tepian Drainase Jalan Amblas Desa Ranggung

Namun, kondisi rob tahun ini dinilai lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dipicu oleh tingginya curah hujan disertai angin kencang.

"Rob ini memang sudah terjadi sejak dulu, tapi tahun ini lebih tinggi. Kita juga melihat musibah serupa terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kita harus tetap bersyukur, namun di saat yang sama juga harus waspada," ujar Wali Kota yang akrab disapa Prof Udin, Jumat (26/12/2025).

Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin.
Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Menurut Prof Udin, Pemkot Pangkalpinang tidak ingin penanganan rob hanya bersifat sementara. 

Oleh karena itu, pemerintah daerah telah menyiapkan program jangka menengah hingga panjang yang terfokus pada perbaikan infrastruktur pengendali banjir dan rob.

Satu di antara program utama yang telah masuk dalam perencanaan anggaran tahun depan adalah pengerukan dan pendalaman saluran air serta sungai di kawasan rawan genangan, khususnya di belakang pasar ikan hingga wilayah Opas.

"Insya Allah tahun depan akan kita keruk dan dalami. Ini sudah kita anggarkan sebagai bagian dari upaya penanganan rob secara lebih permanen," jelasnya.

Baca juga: Buruan Datang ke Tasya Hot Spring Eco Park Bangka, Ada Wahana Unik dan Baru Robot Transformers One

Selain pengerukan sungai, Pemkot Pangkalpinang juga tengah mengajukan proposal pembangunan tanggul karet di sekitar Jembatan Teluk Bayur kepada pemerintah pusat. 

Tanggul tersebut diharapkan dapat menjadi penghalang masuknya air laut saat pasang tinggi.

"Tahun ini kita fokus pada tahap perencanaan. Mudah-mudahan tahun depan disetujui oleh pemerintah pusat, sehingga pelaksanaannya bisa dilakukan pada 2027," ungkap Prof Udin.

Ia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat menjadi kunci dalam menghadapi persoalan rob yang semakin kompleks akibat perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem.

Pemkot Pangkalpinang juga mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah pes

Baca juga: Dua Pengendara Motor Terlibat Laka Lantas di Jalan Raya Pemali-Sempan Tewas di Tempat

isir dan daerah rendah, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan serta mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kebersihan saluran air dan lingkungan sekitar.

"Penanganan rob ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Peran serta masyarakat juga sangat penting," pungkasnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.