TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI— Agenda Bupati Sinjai, Sulawesi Selatan Ratnawati Arif selama Kemendagri mengeluarkan larangan Kepala Daerah melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
Dalam seraut edaran itu, diminta kepada seluruh Kepala Daerah agar menunda perjalanan ke luar negeri mulai tanggal 15 Desember 2025 sampai dengan 15 Januari 2026.
Ratnawati Arif dilaporkan saat ini menghadiri undangan acara aqiqah anak di Kelurahan Lappa, Jumat (26/12/2025).
Dalam acara tersebut, Ratnawati Arif didampingi suaminya, Haji Guntur.
Ratnawati tampak mengenakan baju gamis berwarna hijau.
Sementara Haji Guntur mengenakan baju putih dengan kopiah hitam.
Ia berbaur dengan tamu undangan lainnya dan menikmati hidangan makanan yang disajikan.
Setelah acara itu, Ratnawati diagendakan menghadiri acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) HIPPMI Sinjai di Command Center.
Command Center di area rumah jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, Jl Jendral Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara.
“Tidak ada agendanya Ibu ke luar negeri. Ibu stey di Sinjai sampai tahun baru,” kata Ajudan Bupati Sinjai, Nurfadillah kepada TribunTimur, melalui WhatsApp pribadinya.
Dilla sapaan akrabnya menyebut Ratnawati juga dijadwalkan akan menghadiri Tablig Akbar di Masjid Islami Center, Sabtu (27/12/2025).
Agenda selanjutnya adalah zikir bersama di malam tahun baru.
Sebelumnya, Ratnawati Arif mengimbau agar perayaan malam Tahun Baru 2026 tidak berlebihan.
Bupati Sinjai perempuan pertama itu meminta masyarakat menahan euforia dalam merayakan malam tahun baru.
“Kita tidak perlu euforia berlebih yang bisa mengganggu ketertiban umum,” kata Ratnawati.
Euforia adalah perasaan bahagia, gembira, dan riang yang sangat kuat dan intens, jauh melebihi emosi biasa.
Ratnawati menyarankan masyarakat untuk merayakan pergantian tahun di lingkungan masing-masing.
Tidak perlu jauh jauh cukup di lingkungan masing-masing,” ujar bupati kelahiran 4 Desember 1964.
“Kita imbau juga tidak usah menyalakan kembang api atau petasan dalam perayaan tahun baru,” imbuhnya.
Alumni Universitas Hasanuddin ini mengajak seluruh elemen masyarakat menunjukkan kepedulian dan empati terhadap para korban di Sumatera dan Aceh.
“Perayaan dilakukan dengan sewajar-wajarnya saja. Mari kita mendoakan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana alam,” katanya.