Banjir Sidoarjo Makin Parah: Rumah Kades Kedungbanteng Ikut Terendam, Warga Mulai Mengungsi
December 26, 2025 03:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Wilayah Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), kembali dikepung banjir pada Jumat (26/12/2025). 

Desa Kedungbanteng dan kawasan Kalitengah menjadi wilayah terdampak paling parah, setelah hujan deras mengguyur selama berjam-jam sejak Kamis (25/12) kemarin.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, banjir kali ini dinilai lebih ekstrem karena air mulai masuk ke area pemukiman yang sebelumnya dianggap aman.

Ketinggian Air Capai 40 Centimeter

Kondisi di lapangan menunjukkan genangan air tidak hanya menutup akses jalan dan persawahan, tetapi juga mulai merendam perabotan di dalam rumah warga. 

Bahkan, kediaman Kepala Desa Kedungbanteng yang biasanya luput dari banjir, kini turut tergenang.

“Banjir lagi, dan kali ini sepertinya lebih parah dibanding tahun kemarin. Air yang masuk ke dalam rumah-rumah warga lebih tinggi dibanding sebelumnya,” kata Budiono, Kepala Desa Kedungbanteng, Jumat (26/12/2025).

Budiono mengungkapkan, bahwa ketinggian air di dalam rumah saat ini berkisar antara 35 hingga 40 centimeter. 

"Rumah saya yang sebelumnya aman, sekarang ikut kebanjiran," tambahnya.

Warga Kesulitan Tidur dan Ajukan Pengungsian

Hingga Jumat pagi, pihak desa bersama petugas keamanan terus melakukan pendataan warga terdampak. 

Banyak warga mengaku sudah tidak nyaman tinggal di dalam rumah, terutama saat malam hari, karena khawatir akan adanya banjir susulan yang lebih tinggi.

Beberapa warga secara resmi telah mengajukan permohonan untuk mengungsi ke tempat yang lebih kering, agar bisa beristirahat dengan layak.

“Kami terus berkoordinasi untuk memastikan kondisi warga sekaligus mengantisipasi dampak lanjutan. Beberapa warga melapor ingin mengungsi sementara karena kesulitan beristirahat di dalam rumah,” jelas Budiono.

Dua Posko Pengungsian Disiagakan

Merespons kondisi darurat ini, Pemerintah Desa Kedungbanteng berencana segera membuka posko pengungsian seperti yang dilakukan pada tahun 2024. Dua lokasi telah disiapkan, yakni Balai Desa Kedungbanteng dan TPQ Muhammadiyah Kedungbanteng.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, untuk membuka dua posko pengungsian agar warga punya tempat yang aman untuk beristirahat saat malam hari," ungkap Budiono.

Selain tempat tinggal sementara, pihak desa juga mulai menjalin komunikasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, terkait ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi bagi para pengungsi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.